• Wabup Suiasa Pimpin Rakor Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penurunan Stunting

    FORUM Keadilan Bali – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa selaku Ketua Tim Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penanganan Stunting memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di Kabupaten Badung 2023 dirangkaikan persiapan roadshow Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Ruang Rapat Kriya Gosana, Puspem Badung, Senin (27/3).

    Turut hadir Kepala Bappeda Kabupaten Badung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Direktur RSD Mangusada, Kepala BPS Kabupaten Badung, Camat se-Badung, Kepala OPD terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Badung, Ketua TP PKK Kabupaten Badung, Ketua PHDI Badung, Ketua MDA Badung, Ketua Forum TJSP Kabupaten Badung, Ketua Forum Kelurahan se-Kabupaten Badung, Ketua Forum Perbekel se-Badung, Lurah se- Badung dan Perbekel se-Badung.

    Wabup Suiasa mengatakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penanganan penurunan stunting di Kabupaten Badung untuk mempercepat capaian target pembangunan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat mandiri. Hal itu bisa diwujudkan bila tingkat kemiskinan dan

    stunting di Badung dapat diturunkan.

    Wabup Suiasa menyampaikan Pemerintah Kabupaten Badung sebagai fungsi penyelenggara pemerintah pusat yang mana bapak Presiden sudah menetapkan target penghapusan kemiskinan ekstrem secara nasional sudah tuntas tahun 2024. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Badung menginginkan Badung menjadi faktor pendongkrak dan penarik menurunkan kemiskinan dan stunting di tingkat nasional. ”Menuntaskan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penanganan penurunan stunting di Badung dengan pola penganggaran dari Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintahan Desa dan pihak ketiga melalui Forum TJSP sehingga target ini sangat rasional akan bisa dituntaskan,’’ katanya.

    Dia menjelaskan dari sisi makro pertumbuhan ekonomi cendrung semakin membaik. Tahun 2022 pertumbuhan ekonomi mencapai 9,9%, dibandingkan saat Covid-19 pertumbuhan minus 16% dan tahun 2021 minus 6,6%. ”Secara ekonomis pendapatan masyarakat semakin membaik dan pendapatan daerah juga meningkat sehingga penganggaran untuk entaskan kemiskinan dan stunting bisa dilakukan,” ungkapnya.

    Wabup Suiasa menambahkan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting akan bisa diwujudkan bila fokus dalam membuat kebijakan, fokus melakukan politik anggaran dan fokus melakukan gerakan.  Lakukan sinergitas dan koneksitas  semua perangkat daerah terkait melakukan beberapa strategi. Jangan ada budaya miskin atau pola hidup yang cendrung membuat hidupnya jadi miskin. Berikan bantuan namun bukan bersifat permanen, pemberdayaan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan dengan membuatkan UMKM atau lapangan kerja. Terakhir harus mampu mengendalikan tingkat inflasi di daerah.