FORUM Keadilan Bali – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa bersama pimpinan OPD melaksanakan rapat koordinasi terkait penanganan anjing liar menjelang KTT G20 di Kantor Camat Kuta Selatan, Selasa (1/11).
Wabup Suiasa didampingi Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, Diskes Badung dr. Made Padma Puspita, Camat Kuta Selatan Ketut Gde Arta, perwakilan Kesatuan Polisi Pamong Praja, Lurah dan Perbekel se-kuta Selatan, dan penyayang binatang Tio serta SKPD terkait, mengatakan upaya pengendalian terhadap pemeliharaan hewan beresiko rabies seperti anjing dan kera. Pemerintah Kabupaten Badung intens melakukan sosialisasi dan koordinasi terus menerus baik secara sosialisasi, komunikasi informasi dan edukasi.
Menurut Wabup Suiasa upaya ini telah berhasil di tengah masyarakat dan lingkungan. Dulu banyak tempat-tempat umum, objek wisata dan areal sepanjang jalan masih banyak terdapat anjing liar tapi saat ini sudah berkurang. Itu artinya masyarakat sudah sangat paham, mengerti dan sadar terhadap pengendalian ternak yang mereka pelihara. Di samping merubah perilaku masyarakat memelihara ternaknya untuk bertanggung jawab. Ternak harus dijaga dan dipelihara dengan baik dan benar agar tidak mengganggu ketertiban umum. Hal juga sebagai antisipasi terhadap resiko rabies yang muncul sebagai isu dan sorotan. Apalagi Bali dan Badung khususnya merupakan basisnya pariwisata. ”Bulan ini Nusa Dua Badung, Bali tempat pelaksanaan event internasional KTT G20,” ucapnya seraya memberikan apresiasi kepada pihak pemerhati Binatang.
