• Wagub Cok Ace Apresiasi Rangkaian Karya Pitra Yadnya Banjar Adat Kutuh Kelod

    FORUM Keadilan Bali – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Sukawati didampingi Panglingsir Puri Saren Ubud menghadiri rangkaian Karya Pitra Yadnya, Nglungah, Metatah, Ngasti lan Mendak Nuntun Banjar Adat Kutuh Kelod, Desa Adat Kutuh, Minggu (9/7).

    Karya Pitra Yadnya rutin dilaksanakan setiap 5 tahun di Banjar Adat Kutuh Kelod. Terdapat tiga jenis Karya Pitra Yadnya yang diselenggarakan Banjar Adat Kutuh Kelod, yaitu upacara atma wedana, upacara ngelungah dan matatah.

    Atma wedana merupakan upacara mensucikan atma pitara seusai upacara ngaben dilakukan sebelum melinggihang atau memposisikan atma sang leluhur. Upacara ngelungah adalah upacara pengabenan jika sawa yang meninggal masih berupa janin sudah sempurna atau anak belum tanggal gigi. Sedangkan upacara matatah, mepandes atau mesangih merupakan upacara potong gigi dilakukan ketika anak telah memasuki usia remaja bentuk pembersihan dan pengendalian diri dari enam musuh dalam diri manusia yang disebut Sad Ripu.

    Prajuru Banjar Kutuh Kelod menyampaikan tahun ini jumlah peserta karya Pitra Yadnya, Atma Wedana 42 sawa, peserta ngelungah 11 sawa dan peserta matatah atau mapandes 27 orang. Semua peserta merupakan krama Banjar Adat Kutuh Kelod. Kegiatan karya dilaksanakan dengan diakomodir banjar adat.

    Wakil Gubernur Bali yang arab disapa Cok Ace mengapresiasi pelaksanaan karya Pitra Yadnya. Menurutnya, karya ini merupakan bentuk sradha bhakti para sentana kepada leluhur.

    Cok Ace berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan banjar adat sehingga dapat membantu krama dan sentana untuk melaksanakan kewajiban kepada leluhur. Karya yang dilaksanakan secara gotong-royong seperti ini sangat meringankan biaya yang dikeluarkan. Jika karya tersebut dikoordinir banjar atau desa adat, pembiayaan jauh lebih murah.

    Krama Banjar Adat Kutuh Kelod juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali turut memberikan perhatian serta ngerastiti yadnya masyarakat Kutuh Kelod. Puncak karya pitra yadnya akan dilaksanakan pada Soma Paing Warigadian, 10 Juli 2023.