• Wagub Cok Ace Dorong Keluarga Perkaya Pengetahuan Gizi dan Pengasuhan Anak

    FORUM Keadilan Bali – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace mendorong keluarga perkaya pengetahuan gizi dan pengasuhan anak agar optimal.

    Hal itu disampaikan Wagub Cok Ace saat menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 dengan tema ”Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju”, di Gedung Kesenian I Ketut Mario Tabanan, Kamis (20/7).

    Wagub Cok Ace mengatakan keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat terdiri dari ayah,ibu dan anak memegang peranan penting dalam pencegahan stunting. Keluarga diharapkan memiliki kesadaran memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan. Bagi keluarga yang memiliki anak remaja, dipastikan mempunyai perilaku hidup dan pergaulan sehat. Keluarga yang memiliki Ibu hamil dan balita memanfaatkan layanan posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil serta pertumbuhan dan perkembangan anak. ”Saya harap keluarga terus memperkaya pengetahuan tentang gizi dan pengasuhan anak agar optimal. Kita ingat pemuda hebat tumbuh dari anak-anak diasuh dan dididik keluarga yang kuat. Pada peringatan Hari Keluarga Nasional ini, saya titip kepada seluruh mitra kerja, jajaran Pemerintah Provinsi Bali dan daerah serta masyarakat terus memperkokoh peranan keluarga mencetak generasi penerus bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Kelak mereka menjadi generasi yang mampu bersaing dan berprestasi di dunia,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Wagub Cok Ace mengemukakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Prevalensi stunting di Indonesia turun 2,8% yakni 24,4 % di tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Sedangkan Provinsi Bali, prevalensi stunting mengalami penurunan dari 10,9% pada tahun 2021 menjadi 8% tahun 2022, dan tetap mempertahankan posisi kasus terendah se-Indonesia. Harus berupaya agar kasus stunting di Provinsi Bali menurun bahkan zero stunting.

    Dia menuturkan berdasarkan hasil SSGI melihat masih ada beberapa kabupaten angka prevelensi stuntingnya di atas rata-rata Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Jembrana 14,2%, Buleleng 11%, Karangasem 9,2%, dan Bangli 9,1%. ”Saya harap kerjasama mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting tetap dilaksanakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menyampaikan Harganas merupakan momentum membangkitkan kembali kesadaran kolektif akan arti penting keluarga dalam tatanan kehidupan sosial terutama pencegahan stunting. Peranan dan tanggung jawab keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak serta mencegah stunting. Peringatan Harganas ke-30 tahun 2023 mengusung tema ”Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju”, menjadi penting dimaknai sebagai sebuah semangat bersama dalam melakukan perubahan dan diharapkan menjadi momentum merevitalisasi kembali peran keluarga dalam pembangunan.

    Dia mengatakan salah satu strategi kecepatan penurunan stunting Kabupaten Tabanan melalui program inovasi Semara Ratih dan Bungan (bupati ngantor di desa). Program Semara Ratih ini program meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Tabanan dengan percepatan pemberian administrasi kependudukan sesaat setelah upacara pernikahan berlangsung yang sebelumnya didahului dengan konseling pranikah dengan tujuan mempersiapkan generasi masa depan Tabanan unggul dan berkualitas. Tidak hanya itu, pelaksanaan audit khusus stunting di Kabupaten Tabanan dilaksanakan dengan sepenuh hati. Ini terbukti ditetapkannya Kabupaten Tabanan oleh BKKBN Republik Indonesia sebagai kabupaten juara 1 kabupaten/kota terbaik tingkat nasional dalam melaksanakan praktik audit khusus stunting Indonesia ( Petik Aksi) 1 dan 2 tahun 2023. ”Ini sebuah kebanggaan sekaligus motivasi bagi kami kedepan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabanan,” paparnya.