FORUM Keadilan Bali – Wakil gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati berharap C20 Summit menyuarakan solusi isu kompleks pengambialan kebijakan publik.
Harapan tersebut disampaikan di sela-selamembuka perhelatan C20 Summit 2022 di Ballroom Hilton Resort, Nusa Dua, Badung, Rabu (5/10).
Meurut Cok Ace, C20 Summit sebuah wadah sangat baik bagi lembaga swadaya masyarakat (LSM) di seluruh dunia untuk menyuarakan agenda mereka pada multilateral.
Panglingsir Puri Ubud yang akrab disapa Cok Ace ini meyakini misi mulia para delegasi C20 layak mendapatkan apresiasi dan dukungan dari pemerintah, komunitas lokal, dan sesama LSM lainnya. Para pemimpin dunia perlu mendengarkan dengan seksama agenda dari LSM dunia selain membicarakan soal politik dan ekonomi. ”Alasannya agenda tersebut sangat penting mewujudkan pembangunan adil dan kemakmuran berkelanjutan,” ujar Wagub Cok Ace.
Cok Ace mengungkapkan kebanyakan agenda yang akan dibahas dalam rapat tingkat tinggi ini isu sangat kompleks dan sulit dipecahkan. Terkadang pemerintah memerlukan pendapat para ahli seputar isu kompleks ini agar dapat menghasilkan kebijakan publik yang lebih baik. Untuk alasan inilah mengapa C20 Summit menjadi begitu penting dan memastikan agar dapat memenuhi tanggung jawab terhadap lingkungan dan pembangunan yang inklusif.
Cok Ace menyampaikan Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen penuh mendukung agenda C20 Summit melalui visi pembangunan Bali ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Dalam 4 tahun terakhir, banyak perubahan telah dilaksanakan baik di bidang infrastruktur maupun suprastruktur. Pemerintah Bali menetapkan 5 sektor pembangunan prioritas, yakni pangan sandang papan, kesehatan dan pendidikan, jaminan sosial dan ketenagakerjaan, adat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal, dan pariwisata. ”Kelima sektor prioritas ini sangat penting mewujudkan tujuan pembangunan Bali lebih baik yakni inklusif, berkelanjutan, dan bertanggungjawab secara spiritual (niskala),” ucap Co Ace sembari berharap semua negara di dunia dapat dengan serius berkomitmen mengembangkan rencana pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dia memamaprkan sebenarnya tidak mustahil diwujudkan dan sekarang memiliki jumlah konsumen peduli lingkungan. Selain itu, perkembangan teknologi sangat maju sehingga dapat membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Ekonomi hijau tidak saja baik bagi lingkungan, tapi bermanfaat bagi masyarakat.
Chair of C20 Indonesia Sugeng Bahagio, selaku panitia menyatakan ajang tersebut menunjukkan suara dari civil society kepada para pemimpin dunia dalam ajang G20. Menunjukkan pada dunia, testimoni pada dunia, demokrasi yang sehat baik di Indonesia maupun dunia. ”Kami mengumpulkan secara serius suara suara dari kaum civil society. Kami sangat memperhatikan dan konsen pada perbedaan dan keberagaman yang ada di dunia. Kami menggunakan metode terbuka untuk mengumpulkan dokumen dan rekomendasi serta usulan kami,” ujarnya
Ia menyatakan percaya ajang seperti ini upaya paling tepat untuk pulih dari kondisi dunia saat ini yakni pandemi Covid-19 dan peperangan. Pimpinan G20 bisa membuat upaya dan langkah lebih tepat untuk perubahan lebih baik. ”Kita punya konsen yang sama dengan suara keberagaman, black matter live, untuk kesetaraan gender, Pelayanan kesehatan bagi kelompok rentan, termasuk akses vaksinasi bagi masyarakat renta dan disabilitas. G20 adalah harapan terbaik kita, di tengah kondisi global saat ini,” pungkasnya.