FORUM Keadilan Bali – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta kepada pengurus Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Badung menyikapi tantangan dunia pariwisata pasca pandemi Covid-19.

Permintaan itu disampaikan Wagub bali yang akrab disapa Cok Ace ini disela-sela membuka Muscab PHRI BPC Badung, di Hotel Infinity8 Bali, Jimbaran, Nusa Dua, Kamis (16/3).

Wagub Cok Ace menyambut baik terselenggaranya Muscab PHRI BPC Badung, karena sempat tertunda selama satu tahun akibat pandemi Covid-19. Dihaharapkan pelaksanaan Muscab terbentuk kepengurusan PHRI BPC Badung baru nantinya akan dapat membawa organisasi ke arah lebih baik khususnya dalam menyikapi berbagai tantangan dunia pariwisata semakin kompleks kedepan pasca pandemi Covid-19.

Wagub Cok Ace menambahkan, pariwisata Bali khususnya menghadapi sejumlah tantangan dan persoalan harus segera disikapi bersama. Salah satunya perubahan dari segmen pasar, sebelum Covid-19 pasar wisatawan mancanegara didominasi China dan Australia. Namun pasca Covid-19, kedatangan wisman China belum optimal seperti sebelumnya sehingga tiga besar pasar wisman saat ini berasal dari Australia, India dan Rusia.  ”Saya harapkan PHRI mampu menyikapi perubahan dan tantangan terus berkembang saat ini. Usaha yang kita lakukan harus mampu menyesuaikan dengan arah dan selera pasar,” imbuhnya.

Wagub Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua BPD PHRI Bali menambahkan, selain perubahan segmen pasar, pariwisata Bali juga dihadapkan permasalahan akomodasi. Disamping belum semua akomodasi beroperasi di Bali menjadi anggota PHRI, jumlah akomodasi saat ini tidak seimbang dengan jumlah wisatawan datang ke Bali. Sehingga tingkat okupansi daripada hotel juga belum optimal.

Pembukaan Muscab PHRI BPC Badung dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, Ketua PHRI BPC Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, perwakilan Kepala Dinas Pariwisata Badung, pengurus dan anggota PHRI BPC Badung serta undangan lainnya.