FORUM Keadilan Bali – Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka Parade Gong Kebyar Anak-anak dan Wanita Kota Denpasar di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Sabtu (17/12).
Parade akan berlangsung hingga 18 Desember 2022 mendatang. Pelaksanaan ini merupakan wujud keseriusan mendukung pemajuan seni dan budaya lewat pembinaan dan pelestarian. Selain Parade Gong Kebyar, sebelumnya Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan sukses menggelar Lomba Bapang Barong dan Mekendang, serta Parade Baleganjur se-Kota Denpasar.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Anggota DPRD Propinsi Bali, AA Gede Agung Suyoga, Ketua TP PKK Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Anggota DPRD Kota Denpasar I Wayan Suadi Putra, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. IA Widnyani Wiradana serta undangan lainya.
Wali Kota Jaya Negara mengatakan, Gong Kebyar salah satu kesenian sangat digandrungi masyarakat Bali merupakan ajang kreatif para seniman tari dan Karawitan Bali khususnya di Kota Denpasar. Pelaksanaan kegiatan sebagai wahana pembinaan dan pelestarian semua kesenian gong kebyar telah berkembang di Kota Denpasar. Hal ini memberikan kesempatan kepada generasi muda menujukkan tehnik serta memanfaatkan olah kreativitas dalam permainan gong kebyar.
”Parade tahun ini menampilkan Gong Kebyar Anak-anak dan Gong Kebyar Wanita yang ada di empat kecamatan di Kota Denpasar dengan format mabarung,” jelasnya.
Jaya Negara mengharapkan anak muda Kota Denpasar tidak berhenti berkreativitas. Sehingga lomba ini dapat menjadi program padat karya berbasis seni budaya dan kreativitas. Sebagai kota yang heterogen, peserta terbaik akan terus dibina. ”Kami bangga melihat anak-anak muda berkreativitas dan tidak kehilangan jati diri,” ucap Jaya Negara.
Dia berharap dapat memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian, serta muncul bibit-bibit seniman gong kebyar baik anak-anak maupun wanita yang handal. Di samping berguna untuk kelangsungan perjalanan kesenian yang ada di Kota Denpasar, termasuk pelaksanaan Pesta Kesenian Bali.
Sementara Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purawantara didampingi Kabid Kesenian I Wayan Narta menjelaskan, Parade Gong Kebyar Anak-anak dan Wanita dilaksanakan dengan system atau format mebarung. Peserta parade tampil bergiliran dengan urutan materi yang telah disepakati.
Narta menambahkan semua pemain baik penari dan penabuh tidak diperkenankan mengikuti lebih dari satu seka dalam parade dan mengedepankan unsur pembinaan. Materi dibawakan yakni tabuh kreasi kekebyaran/oepanggulan yang sudah ada atau dibuat baru serta tari bebas kecuali Tari Sekar Jempiring. ”Umur peserta gong kebyar anak-anak 15 tahun ke bawah atau kelas tiga SMP ke bawah. Sedangkan kategori umur peserta gong kebyar wanita dibebaskan menyesuaikan estetika pementasan,” paparnya.
Dia mengungkapkan aspek pengamatan meliputi ide gagasan, tema sajian, kematangan teknik penyajian, koreografi atau komposisi, kreativitas, keutuhan materi, keharmonisan, tata pemanggungan, dan ekspresi penampilan. ”Mendukung pelaksanaan kegiatan semua seka peserta parade diberikan dana pembinaan masing-masing Rp 30.000.000 dan piagam penghargaan. Sedangkan dua peserta penampilan terbaik satu Seka Gong Kebyar Anak-anak dan satu Seka Gong Kebyar Wanita berdasarkan hasil keputusan tim pengamat akan diberikan tambahan dana pembinaan berupa uang masing-masing Rp 8.000.000 dipotong pajak,” pungkasnya.
Hari pertama pelaksanaan parade gong kebyar akan mempertemukan seka gong Wanita Sidha Nadha Merdangga, Banjar Tengah, Desa Sidakarya dan Seka Gong Wahana Swara Githa, WHDI Kota Denpasar pada sesi pertama. Sedangkan sesi kedua tampil Seka Gong Anak-anak Banjar Belaluan Sad Mertha, Desa Dangin Puri Kauh bersama Seka Gong Anak-anak Kesuma Sari, Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan.

