FORUM Keadilan Bali – Krama pangempon Pura Puseh Dadia, Banjar Adat Kalah Desa Adat Penatih, Denpasar Timur melaksanakan upacara Munggel palawatan lan ngelinggihin ring daksina serangkaian ngodak sesuhunan Ida Ratu Ayu, Jumat (23/12).
Upacara bertepatan Tilem Sasih Kenem dipuput Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari, dari Gria Wanasari Sanur dihadiri Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Camat Denpasar Timur Made Tirana, serta pengempon pura dan warga Banjar Kalah.
Mangala Prawartaka Karya Made Purna mengatakan, makna upacara munggel ini untuk melepas prerai atau tapel pelawatan selama proses perbaikan dan taksu Ida Sesuhunan distanakan di daksina linggih. Mengingat palawatan Ida Ratu Ayu dilakukan perbaikan setelah hampir 10 tahun tidak diperbaiki. Pelawatan akan dipelaspas dan dipasupati kembali setelah perbaikan rampung. ”Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak, sehingga rangkaian upacara dapat terlaksana dengan lancar. Semoga Ida Bhatara Sesuhunan senantiasa memberikan kerahyuan kepada kita semua,” ujarnya.
Sementara Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan pelaksanaan Karya Munggel Palawatan serangkaian ngodak sesuhunan di Pura Puseh Dadia, Banjar Adat Kalah, Desa Adat Penatih merupakan momentum seluruh masyarakat selalu eling (ingat) dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karena sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama menjadikan ini sebagai sebuah momentum menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. ”Mari kita tingkatkan sradha bhakti kita menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan agar tetap harmonis,” ujar Jaya Negara.
