FORUM Keadilan Bali – Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mendorong Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar gencar promosikan wisata pasca pandemi Covid-19.
Permintaan itu disampaikan Wali Kota Jaya Negara saat mengukuhkan sembilan orang perwakilan asosiasi dan akademisi di bidang pariwisata menjadi unsur penentu kebijakan BPPD Kota Denpasar periode 2022-2026, di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Senin (19/12).
Lebih lanjut Jaya Negara mengatakan membaiknya pariwisata, BPPD dan jajarannya diminta menggencarkan promosi pariwisata untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman) lebih banyak.
Jaya Negara menyampaikan pariwisata Denpasar saat ini butuh promosi menyasar calon wisman maupun wisatawan domestik. Ia meminta BPPD melakukan promosi tanpa mematok target. ”Kita bekerja dulu, baru bisa menentukan target. Sekarang berbenah, ini merupakan harapan baru pariwisata pasca pandemi,” katanya.
Menurut Jaya Negara unsur penentu kebijakan BPPD mendapat tugas meningkatkan citra pariwisata, meningkatkan kunjungan wisman dan juga wisatawan domestik. ”Saya mengajak unsur pariwisata, penggerak pariwisata termasuk BPPD berjalan baik. Termasuk promosi dengan sentuhan dan strategi yang terbaik. Kita fokus promosikan Sanur sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dukung pengerjaan infrastruktur pendukung terus dikembangkan,” ucap Jaya Negara.
Sembilan orang pengurus BPPD dikukuhkan sebagai unsur penentu kebijakan yakni IB Gede Agung Sidharta dari unsur PHRI Kota Denpasar, I GN Gede Krisna (ASITA Bali), IB Kharisma Jaya (Pata Bali Chapter), Kadek Pariani (Gahawisri Kota Denpasar), Luh Suciati (SIPCO Bali), Komang Puji (HPI Bali), dr, I Putu Sudana (akademisi Fakultas Pariwisata Unud), AA P. Agung Suryawan Wiranatha (Pusat Unggulan Pariwisata Unud) dan Putu Deddy dari AOC Bali.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan kepada perwakilan BPPD atas komitmen dan kontribusinya sebagai unsur penentu kebijakan Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Denpasar periode 2018-2022.