FORUM Keadilan Bali – Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara didampingi Ketua TP PKK Denpasar Ny. Antari Jaya Negara menerima kunjungan Wali Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatra Barat, H. Erman Safar di kantor Wali Kota Denpasar, Rabu (7/12).
Kehadiran Wali Kota Bukittinggi bersama Ketua TP PKK Kota Bukittinggi Ny. Fiona Erman Safar, Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Beny Yusrual, Kapolres Bukittinggi AKBP. Wahyuni Sri Lestari, dan Dandim 0304 Agam Letkol Czi Renggo Yudi Ariesko.
Wali Kota Bukittinggi H. Erman Safar menyampaikan kehadiran di Kota Denpasar melakukan studi tiru terkait bidang pelayanan publik, hingga kebudayaan. ”Kami melihat Kota Denpasar sangat aktif dalam pelaksanaan reformasi birokrasi khususnya di bidang pelayanan public. Keberadaan mal pelayanan publik serta sangat intens dan aktif dalam kegiatan kebudayaan Bali,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan studi tiru ini ingin melihat dan mengetahui lebih dekat Wali Kota Denpasar bersama seluruh jajarannya mengemas dan memprogramkan kegiatan pelayanan kepada masyarakat hingga keterlibatan masyarakat dalam kegiatan budaya. Kami melakukan kunjungan di desa wisata dan Gedung Dharma Negara Alaya sebagai pusat kreatif hub. di Kota Denpasar. ”Terimakasih kami ucapkan keada Bapak Wali Kota telah menerima kunjungannya. Kami akan mengunjugi desa wisata serta gedung Dharma Negara Alaya yang akan kami adopsi dan tiru sehingga bisa diterapkan Kota Bukittinggi,” ujarnya.
Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengucapkan terimakasih atas kunjungan Wali Kota Bukittingi bersama Forkopimda serta memilih Kota Denpasar sebagai lokasi studi tiru. Dijelaskan, Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan dengan luas wilayah 127,78 km persegi.
Jaya Negara menjelaskan secara administratif Denpasar terbagi menjadi 4 kecamatan serta 43 desa/kelurahan. Pusat pelayanan publik terpusat di Mal Pelayanan Publik Garaha Sewakadarma Denpasar. Mal pelayanan publik ini merupakan MPP pertama yang diresmikan tahun 2018, dan merupakan MPP keempat di Indoensia, setelah Surabaya, Banyuwangi dan Jakarta. Mal Pelayanan Publik hadir untuk memberikan solusi dan kemudahan pelayanan publik di Kota Denpasar.
Di era digitalisasi ini, lanjut Jaya Negara mengharuskan pemerintah bertransformasi terhadap pelayanan disesuaikan kebutuhan masyarakat. Sementara kegiatan budaya, Pemkot Denpasar melibatkan dari kalangan umur mulai dari anak-anak, remaja dewasa, hingga kaum wanita. Kegiatan ini telah dirancang menjadi festival tahunan mulai dari D’youht Festival, Mahabandana Prasada, hingga puncaknya di Denpasar Festival. Kegiatan budaya di Kota Denpasar yang telah lahir dan terus bertumbuh di lingkungan masyarakat yang pada puncaknya nanti kita libatkan di Denpasar Festival dan Pesta Kesenian Bali. ”Kami berharap pertemuan ini dapat memberikan gagasan bersama Kota Bukittinggi untuk pemajuan dan kebermanfaatan masyarakat masing-masing,” harap Jaya Negara.