FORUMKeadilanbali-com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengapresiasi kreativitas seka teruna se-Desa Adat Kesiman, Kota Denpasar menjaga tradisi, adat, seni dan budaya agar tetap ajeg.
Hal itu disampaikan Walikota Jaya Negara didampingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede disela-sela meninjauan pemasangan penjor Ngerebong oleh ST se-Desa Adat Kesiman di Pura Agung Petilan Pengerebongan, Sabtu (16/3).
Walikota Jaya Negara meninjau satu persatu penjor karya STT se-Desa Adat Kesiman. Silih berganti penjor karya STT datang menempati lokasi yang telah ditetapkan. Seluruh STT sedang melaksanakan persiapan untuk penancapan penjor. Ada sedang memasang janur, memasang sampian penjor hingga memasang lampion.
Walikota Jaya Negara memberikan apresiasi atas semangat berkreativitas dan berkarya STT se-Desa Adat Kesiman. Ia kagum atas karya penjor STT luar biasa. Terlebih waktu yang ada tergolong singkat penggarapan dan proses pembuatan penjor.
Jaya Negara mengungkapkan penjor agung merupakan salah satu perlengkapan atau uperengga tradisi Ngerebong di Desa Adat Kesiman. Ngerebong merupakan salah satu tradisi sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda. Sehingga pelaksanaan lomba penjor ini merupakan langkah positif menjaga dan melestarikan tradisi, seni, budaya dan adat Bali. ”Kami mengapresiasi penjor karya STT se-Desa Adat Kesiman dan karya luar biasa. Kami mengapresiasi Desa Adat Kesiman konsisten dan berkelanjutan menjadi pilar penting dalam menjaga adat, tradisi, budaya dan seni, khususnya di Kota Denpasar,” ucapnya.
Sementara Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna menjelaskan, festival atau lomba penjor STT se-Desa Adat Kesiman sersngkaian upacara Pangerebongan. Hal ini bentuk persembahan dan bakti kepada Ida Bhatara Sesuhunan. Sehingga sudah menjadi tradisi memasang Penjor Agung di kawasan Pura Agung Petilan Pangerebongan.
Dia menjelaskan festival atau lomba penjor diikuti 32 peserta merupakan STT se-Desa Adat Kesiman. Lomba merupakan sinergi antara Desa Adat Kesiman dan Sabha Yowana Desa Adat Kesiman ini seluruh perlengkapan penjor wajib dibuat masing-masing STT dan tidak diperkenankan membeli. ”Ini murni karya STT se-Desa Adat Kesiman. Semoga dapat memantik generasi muda mencintai budaya, berkreativitas, serta menjaga tradisi warisan leluhur di Desa Adat Kesiman,” katanya. (pas)