DENPASAR, FOROMKEADILANBali.com –Pemerintah Kota Denpasar memberikan dukungan serta apresiasi atas terdelenggaranya Sanur Village Festival (SVF) ke-18. Hal itu disampaikan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara usai membuka Sanur Village Festival ditandai dengan ”Penyiratan Tirta Segara” di Pantai Muntig Siokan Sanur, Jumat (7/11/2025).
Rangkaian pembukaan diawali Sundown Jazz Suci Siren Session 1. Dilanjutkan penampilan Opening Moment garapan Kirana Kirani Bumi Bajra (Guna Dusun). Usai pembukaan, acara ditampilkan Suci Siren The Voice Fashion Show, Bali Guitar Mob feat Bagus Netral, Zat Kimia, Pongki Barata feat Fatur dan Joni Agung & Double T.
Walikota Jaya Negara mengatakan, Sanur salah satu destinasi wisata terbaik dimiliki Kota Denpasar. Dari Rp2 triliun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar, hampir 32 persen bersumber dari pariwisata Sanur. Sebagai destinasi wisata unggulan semua pihak wajib merawat dan menjaga Sanur. ”Ibarat dalam tubuh, Sanur adalah jantungnya Pemerintah Kota Denpasar. Kalau ingin jantung baik, kita harus jaga dan rawat dengan baik. Sanur harus kita jaga bersama, tidak hanya pemerintah, tapi pengusaha, masyarakat, terutama kita kolaborasi. Begitu juga pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Bali,” ujarnya.
Jaya Negara mengungkapkan Pemerintah Kota Denpasar menaruh perhatian serius agar Sanur terus tumbuh menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Berbagai terbosan strategis telah dilakukan di Sanur, dengan penataan jogging track, penataan jalan, penataan drainase hingga pembangunan SJUT. Pengembangan pariwisata, atraksi merupakan salah satu elemen penting, sehingga pelaksanaan Sanur Festival diaharpkan dapat mendukung peningkatan kunjungan wisatawan dan memberikan dukungan terhadap kemajuan Sanur. “Saat ini kita sedang memperbaiki, menata di depan Danau Tambingan, yaitu jogging track, kabel-kabel kita turunkan. Kami mohon dukungan masyarakat. Kalau nanti tidak boleh ada parkir, mohon dibantu jangan parkir di jalan, karena pemerintah akan menyiapkan satel listrik keliling setiap detik di sepanjang Sanur ini,” ucapnya.
Ia mengapresiasi pelaksanaan Sanur Village Festival yang mengusung tema Guna Dusun. Ini merupakan karya Ratu Pedanda Made Sidemen, yang mana beliau itu adalah seorang sastrawan, seorang budayawan, dan seorang penekun spiritual, dan seorang undagi yang terkenal. “Guna Dusun kalau dapat saya artikan ibarat, “kalau kita tidak memiliki sawah dan ladang yang ditanami, tanamlah diri kita sendiri dengan ilmu pengetahuan agar kita bisa menjadi masyarakat yang berguna di tengah-tengah masyarakat”. Itu mungkin salah satu clue-nya, ternyata beliau dari dulu sudah memikirkan kualitas sumber daya manusia ini harus ditingkatkan,” ungkap Jaya Negara.
Sementara Chairman Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra mengatakan festival tahunan menjadi ikon kawasan pesisir Kota Denpasar diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan sekaligus memperkenalkan berbagai potensi Sanur. ”Sanur Village Festival ke-18 berkolaborasi dengan Bali Rockin Blues Festival. Kolaborasi ini menjadi simbol semangat Sanur untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan menghadirkan festival yang bukan hanya meriah. Tetapi bermakna bagi masyarakat dan dunia pariwisata Bali,” ujarnya.
Ia menuturkan keberlangsungan festival selama 18 tahun ini tidak lepas dari dukungan seluruh elemen masyarakat, pelaku pariwisata, pemerintah, dan komunitas kreatif yang terus menjaga semangat gotong royong khas Sanur.
Sidharta Putra berharap, pengangkatan tema ”Guna Dusun” dalam Sanur Festival ke-18 ini dapat menginspirasi masyarakat terus berkarya dan menjaga keseimbangan antara adat, budaya, dan pariwisata. ”Semoga nilai-nilai ini bisa memberi manfaat dan kemakmuran bagi masyarakat Sanur dan Bali pada umumnya. Ini tentang bagaimana kita bisa memberi sumbangsih terhadap daerah kita sendiri, tempat kita mencari kehidupan. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Pariwisata harus memberikan guna bagi Sanur,” paparnya.
Turut hadir dalam pembukaan Sanur Village Festival tersebut, Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang juga Ketua PHRI Bali, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Anggota DPRD Provinsi Bali AA. Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar I Wayan Mariana Wandira dan Made Oka Cahyadi Wiguna, jajaran Fokopimda, Para Konsul Jenderal, ada dari China, Malaysia, dan Ukraina. (pas)