DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi komitmen Yayasan Dwijendra Denpasar dalam mengimplementasikan dharmaning negara dalam dunia pendidikan. Hal tersebut diungkapkan Walikota Jaya Negara usai ngayah nyanggingin bersama Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dan Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Bgurah Gede Marhaendra Jaya serangkaian Upacara Menek Kelih dan Mapandes digelar Yayasan Dwijendra di Gedung Yayasan Dwijendra Denpasar bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Rabu (5/11/2025).
Jaya Negara memberikan apresiasi tinggi atas dilaksanakannya Upacara Menek Kelih dan Mapandes digelar Yayasan Dwijendra, Denpasar. Upacara ini merupakan implementasi dari semangat Vasudhaiva Kutumbakam mengandung makna bergotong royong bersama dalam menjalankan dharma agama. “Kami mengapresiasi kepedulian Yayasan Dwijendra tidak hanya fokus meningkatkan kualitas pendidikan, melainkan juga melaksanakan Upacara Menek Kelih dan Mapandes dengan baik dan khidmat bentuk implementasi dharmaning negara di bidang pendidikan, dan dharmaning agama dengan upacara menek kelih dan mepandes ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan mapandes (potong gigi) massal merupakan upacara manusa yadnya yang wajib dilakukan umat Hindu khususnya kepada anak baru menganjak usia remaja atau dewasa. Selain kewajiban, upacara mepandes untuk menetralisir sifat buruk yang ada pada diri manusia biasa disebut Sad Ripu atau enam musuh dalam diri manusia.
Jaya Negara mengungkapkan upacara akil balik dan potong gigi tidak hanya kegiatan keagamaan, tetapi bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat. Dengan adanya kegiatan seperti ini, umat Hindu dapat semakin kuat dan bersatu menjalankan dharmaning negara dan dharma agama. “Semangat Vasudhaiva Kutumbakam berarti kita semua bersaudara harus terus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Yayasan Dwijendra sudah memulai dan kami rasa dapat menjadi contoh baik bagi satuan pendidikan di Kota Denpasar dalam meringankan beban orang tua siswa,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Dwijendra I Nyoman Setia Negara mengaku bangga dan bersyukur dapat melaksanakan upacara piodalan di Pura Mahawidya Dwijasrama dirangkaikan dengan Upacara Menek Kelih dan Mapandes. Upacara ini dilaksanakan sejalan dengan visi Yayasan Dwijendra mengembangkan berdasarkan agama, kebudayaan dan kesusatraan.
Dikatakannya, Upacara Menek Kelih dan Mapandes salah satu implementasi dharmaning agama. Hal ini menuntaskan kewajiban para orang tua kepada sang anak. Upacara diikuti 87 peserta, yakni menek kelih 32 orang dan mapandes 55 orang merupakan siswa siswi di bawah naungan Yayasan Dwijendra. “Kami bangga Dwijendra memulai hal yang baik bersama bergotong royong melaksanakan upakara suci yang saat ini kita laksanakan. Semoga memberikan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat, khususnya siswa-sisiwi di bawah naungan Yayasan Dwijendra,” paparnya. (pas)

