Nasional

Walikota Jaya Negara Buka Denpasar Kite Festival IX 2025, Komitmen Lestarikan Tradisi Malayangan
Diterbitkan: 31 Agustus 2025, 16:40 | Diperbarui: 31 Agustus 2025, 16:43

 DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka secara resmi Lomba Layang-layang Denpasar Kite Festival IX 2025 digelar Persatuan Pelayang Indonesia (Pelangi) Kota Denpasar di Kawasan Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Minggu (31/8/2025).

Event digelar rutin tahunan guna mewadahi kreativitas budaya bagi para pelayang atau rare angon ini ditandai dengan penarikan layang-layang Maskot Pelangi Kota Denpasar. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Pelangi Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira yang juga selaku Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Kadis Kebudayaan Kota Denapsar Raka Purwantara, Bendesa Adat Intaran Sanur I Gusti Agung Alit Kencana serta undangan lainya.

Seluruh peserta lomba hiruk pikuk mempersiapkan layangannya yang akan mengudara. Usai membuka acara secara resmi, Walikota Jaya Negara menyaksikan pelaksanaan lomba yang diawali dengan seri layangan tradisional Pecukan Plastik dilanjutkan seri layangan tradisional Bebean Plastik serta layangan tradisional Janggan Buntut Plastik. Meski angin belum berhembus optimal, tampak seluruh pelayang beradu strategi untuk mempertahankan layangannya di udara.

Ketua Pelangi Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira menjelaskan lomba layang-layang Denpasar Kite Festival IX ini mengambil tema “Ambeking Paramartha”, bermakna bahwa Tuhan sebagai angin memberikan kekuatan. Tema ini dipilih dalam upaya memaknai semangat menyama beraya bagi para pelayang khususnya dan masyarakat pada umumnya menjalankan segala aktivitas. ”Kegiatan ini merupakan wahana memberi ruang gerak kepada para pelayang agar dalam bermain layangan penuh dengan rasa tanggungjawab, dan meningkatkan rasa kebersamaan diantara para generasi muda dan masyarakat pelayang khususnya,” ujarnya.

Lomba laying-layang, kata Wandhira menghadirkan kategori remaja dan dewasa dengan beragam jenis layangan tradisional dan kreasi baru. Layangan tradisional Bebean, Bebean Big Size, Janggan, Janggan Buntut, Janggan Buntut Big Size dan Pecukan. Khusus layangan tradisional diwajibkan menggunakan kain dengan corak warna Bali, yakni merah, kuning, hitam dan putih. Selain lomba layang-layang, turut juga dilaksanakan lomba kober dan lomba pindekan. Peserta tahun ini berasal dari seka/klub dan pribadi jumlahnya 1.410 lebih layangan dari jenis tradisional dan kreasi. Peserta lomba pindekan 43 pindekan dan lomba kober ikuti 6 peserta. ”Semoga lomba ini berjalan lancar untuk melestarikan tradisi melayangan dan memberikan ruang ekspresi bagi rare angon,” ujarnya

Baca Juga :  Sekda Badung Terima Kunjungan Bupati Gunung Mas dan Ketua Dekranasda

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas pelaksanaan lomba layang-layang bertajuk Denpasar Kite Festival IX 2025. Kegiatan rutin tahunan Pelangi Kota Denpasar ini diharapkan mampu mendukung pelestarian kesenian tradisi melayangan. Lomba ini diharapkan mampu melestarikan keberadaan layang-layang Bali, khususnya di wilayah Kota Denpasar.

Jaya Negara mengatakan selaku pribadi dan Walikota Denpasar berkomitmen melestarikan tradisi melayangan. Selain menjadi sebuah kreativitas, juga menjadi wahan hiburan serta atraksi budaya yang mendukung keberlangsungan pariwisata di Bali, khususnya Kota Denpasar. ”Kami mendukung dan memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini sebagai wahana ekspreasi dan kreatifitas budaya bagi pelayang yang dikenal dengan rere angon. Karena ayang-layang tradisional salah satu potensi budaya masyarakat yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri, dan mendorong munculnya kreativitas serta inovasi baru yang muaranya adalah kelestarian budaya serta mendukung kemajuan pariwisata berbasis budaya,” ucap Jaya Negara. (fkb/pas)

Shares: