FORUM Keadilan Bali – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Malaspas, Mendem Pedagingan dan Macaru Rsi Gana di Pura Bale Agung, Desa Adat Kesiman, Saniscara Wage Wuku Julungwangi, Sabtu (17/2).
Hadir dalam kesempatan tersebut Panglingsir Puri Kesiman, Panglingsir Puri Pemayun Kesiman, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Anggota DPRD Kota Denpasar I Wayan Warka, Camat Denpasar Timur Ketut Sri Karyawati, Kapolsek Denpasar Timur, Danramil serta undangan lainnya.
Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna menjelaskan Karya Melaspas, Mendem Padagingan dan Macaru Rsi Gana ini dilaksanakan setelah renovasi rampung dikerjakan. Beberapa bangunan turut direnovasi yakni balai agung, balai gong, tembok penyengker, gedong simpen, gedong sri sedana dan pengulun desa.
Dia menjelaskan anggaran yang diperlukan melaksanakan renovasi Rp2,3 miliar bersumber dari kas Desa Adat Kesiman serta punia. Diharapkan rampungnya pembangunan ini dapat mendukung dan menguatkan keberadaan tempat suci umat Hindu. ”Kami menghaturkan terimakasih kepada semua pihak mendukung pembangunan. Semoga keseimbangan alam semesta dapat terus kita jaga sesuai falsafah Tri Hita Karana,” katanya.
Walikota Denpasat I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat Desa Adat Kesiman mendukung pembangunan parahyangan suci. Hal ini sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara.
Dia mengungkapkan upacara Malaspas, Mendem Padagingan dan Macaru Rsi Gana merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk upacara. Hal ini wujud sradha bhakti krama Desa Adat Kesiman kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. ”Pelaksanaan Karya Malaspas, Mendem Padagingan dan Macaru Rsi Gana ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan,” kata Jaya Negara.