FORUMKEADILANBali.com – Desa Adat Intaran bersama Pemerintah Kota Denpasar menggelar Karya Tawur Ngusaba Desa Adat Intaran lan Nangluk Merana Kota Denpasar di Catus Pata Balai Pesamuan Pura Bale Agung, Desa Adat Intaran, Sanur, bertepatan Tilem Sasih Kalima, Sabtu (30/11).
Upacara tersebut menjaga keseimbangan alam semesta dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Anggota DPRD Provinsi Bali AA Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Ida Bagus Yoga Adi Putra dan I Wayan Mariyana Wandhira, serta Pekaseh se-Kota Denpasar.
Bendesa Adat Intaran A.A Alit Kencana menjelaskan pelaksanaan upacara ini menjaga keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia dan alam semesta. Saat ini Bali memasuki Sasih Kelima, yaitu memasuki musim pancaroba dengan segala penyakit dan hama merajalela menyebabkan pertanian gagal panen.
Alit Kencana mengatakan Sasih Kelima dan Kaeenem, Ida Ratu Dalem Ped akan melaksanakan perjalanan ke tanah Bali. Menurut cerita para tetua, perjalanan ini menyababkan terjadinya penyakit, hama dan cuaca yang tidak menentu. Sehingga, dengan pelaksanaan upacara Tawur Ngusaba Desa lan Nangluk Merana diharapkan mampu memberikan laba atau tetadahan guna menciptakan keseimbangan alam semesta beserta isinya. ”Lewat upacara ini masyarakat memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa terhindar dari segala kemalangan,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan selain masyarakat Desa Intaran, Ngusaba Desa lan Nangluk Merana ini juga diikuti pakaseh subak dan bendega se-Kota Denpasar untuk kemudian tirtanya akan dipercikkan di area lahan pertanian. Tujuanya agar sawah-sawah terhindar dari hama, dan masyarakat dipercikkan di pekarangan rumah sehingga terhindar dari penyakit. ”Harapan kami pelaksanaan Upacara Tawur Ngusaba Desa lan Nangluk Merana dapat menjaga keseimbangan alam semesta. Masyarakat terhindar dari penyakit, termasuk lahan pertanian kembali produktif dengan hasil panen baik,” ujar Alit Kencana.
Sementara Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan upacara ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat Desa Adat Intaran dan Kota Denpasar untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. ”Pelaksanaan Karya Padudusan Agung Tawur Ngusaba Desa lan Nangluk Merana Kota Denpasar mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana. Seluruh masyarakat dan alam semesta beserta isinya terhindar dari penyakit dan marabahaya,” kata Jaya Negara. (pas)