FORUMKeadilanbali.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede menghadiri Upacara Melaspas dan Pujawali di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Kesiman bertepatan Purnama Kadasa, Minggu (24/3).
Upacara melaspas dilaksanakan setelah bangunan Padma Sari, Palinggih Ida Bhatara dan tembok penyengker tuntas di renovasi. Walikota Jaya Negara mendem padagingan di Pelinggih Padma Sari. Diiringi suara gambelan dan kidung Bali, rangkaian upacara diawali pementasan Tari Rejang Penauh Ayu, Tari Topeng Wali, dan Tari Baris Tanda menjadi momentum sakral seluruh warga. Rangkaian upacara berlangsung khidmat diakhiri persembahyangan bersama dipuput Ida Pedande Gria Timbul Kesiman.
Walikota Jaya Negara mengatakan upacara melaspas dan pujawali merupakan momentum seluruh umat selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini menjadi sebuah momentum menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi ajaran Tri Hita Karana. Termasuk kebersamaan dalam menjaga kelestarian budaya dan spiritualitas. ”Upacara melaspas dan pujawali mari kita tingkatkan sradha bhakti menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan,” ujar Jaya Negara.
Kelian Pemaksan Pura Desa dan Puseh Desa Adat Kesiman, Wayan Suastika mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, terutama kepada Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara atas dukungan dan dana diberikan untuk pemugaran atau renovasi penyengker pura. Ia mengapresiasi kehadiran Walikota Jaya Negara dalam prosesi upacara piodalan dan pemelaspan.
Suastika menjelaskan piodalan di Pura Desa lan Pusen Desa Adat Kesiman dilaksanakan setiap Purnama Kadasa. Sedikit berbeda lantaran piodalan ini turut dilaksanakan upacara melaspas penyengker pura. Upacara diikuti 60 orang pemaksan pura hadir dan berpartisipasi dalam upacara ini. ”Kami harapkan kesucian dan kerahayuan senantiasa menyertai seluruh masyarakat Kesiman,” harap Suastika. (pas)
