FORUM Keadilan Bali – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri upacara pamelaspasan Meru Tumpang Tiga, Gedong Pemanyun, Gedong Penyarikan, Tajuk Pemanyun, dan Tajuk Penyarikan di Pura Panti Ngukuhin Banjar Tegal Kuwalon, Denpasar, Rabu (25/10).
Walikota Jaya Negara menyampaikan apresiasi terhadap pemugaran dan karya pamelaspasan ini dinilai semakin memperkuat keberlanjutan warisan budaya dan keagamaan di Kota Denpasar. ”Upacara pamugaran dan pamelaspasan langkah sangat penting dalam menjaga dan mewariskan warisan budaya dan keagamaan. Pamelaspas ini, kita memastikan bangunan suci ini akan terus berfungsi sebagai tempat ibadah dan upacara keagamaan yang berarti bagi masyarakat Denpasar,” ujarnya.
Kelian Pangempon Pura Panti Ngukuhin I Wayan Eka Suarnaya mengatakan upacara pamelaspasan ini menjadi bagian dari rangkaian pamugaran Meru Tumpang Tiga sebelumnya mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Kota Denpasar Rp 100 juta.
Dia menjelaskan Meru Tumpang Tiga dulunya terbuat dari batu bata, kini telah diganti dengan batu hitam didatangkan dari Karangasem. ”Selain Meru Tumpang Tiga, kami melakukan pamugaran secara mandiri pada Gedung Pemanyun, Gedong Penyarikan, Tajuk Pemanyun, dan Tajuk Penyarikan. Adapun dana yang dikeluarkan sebesar Rp 90 juta,” katanya.
Suarnaya mengaku pemugaran ini mewariskan bangunan sudah bagus kepada generasi mendatang, sehingga upacara di Pura Panti dapat dilaksanakan lebih ringan.