FORUM Keadilan Bali – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara melaksanakan sembahyang bersama pujawali di Pura Jati, Desa Adat Batur, Kintamani, Bangli, Senin (11/7).
Menurut Jaya Negara, pujawali di Pura Jati merupakan momentum seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kehadapain Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Selain itu, momen ini dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta. ”Ini momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa, sehingga pasca pandemi Covid-19 masyarakat bisa kembali pulih dan menjadi ajang mulatsarira umat,” kata Jaya Negara.
Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan bhakti pujawali sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun Kota Denpasar. Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus dipupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus dilaksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai swadarma menuju keseimbangan alam semesta. ”Selain dapat memancarkan energi dharma yang memberikan aura positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan alam beserta isinya,” ucapnya.
Semantara Manggalan Karya, Jero Gede Batur mengatakan pujawali Pura Jati Batur jatuh pinanggal 13 Sasih Kasa atau 2 hari sebelum Purnama Sasih Kasa. Pujawali di pura ini nyejer (dilaksanakan) selama tiga hari pangemponnya Desa Adat Batur.
Pujawali ditandai dengan ngodal Ida Bhatara dan diiring lunga berjalan kaki dari payogan-Nya di Pura Ulun Danu Batur menuju Pura Jati di tepi Danau Batur. Selama tiga hari Ida Bhatara distanakan di Pura Jati.
Jero Gede Batur mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Denpasar karena sudah membantu dana punia dalam pelaksanaan upacara pujawali ini.
