FORUM Keadilan Bali – Walikota Denpasar IGN Jaya Negara nyangging mapandes (matatah) massal di Banjar Betngandang, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan bersinergi dengan Koperasi Arta Sri Sedana Sanur menggelar upacara Mepandes/Metatah massal, di Balai Banjar Betngandang Sanur Kauh, Jumat (29/7).
Upacara mapandes massal itu melibatkan lima sagging bertugas menatah (mengasah gigi para peserta). Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, berkesempatan menjadi sangging dalam pelaksanaan upacara tersebut. Turut hadir dalam kesempatan ini, Sekda Kota Denpasar IB. Alit Wiradana, anggota DPRD Prov Bali AA Gde Agung Suyoga, Wakil DPRD Kota Denpasar I Wayan Maryana Wandira beserta tokoh masyarakat setempat.
Walikota Jaya Negara mengatakan mapandes atau matatah merupakan upacara manusa yadnya wajib dilakukan umat hindu khususnya orang tua untuk anaknya yang akan menginjak usia remaja atau dewasa. Dalam agama Hindu ritual ini bertujuan mengendalikan 6 sifat buruk manusia dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh yang terdapat dalam diri manusia).
Lebih lanjut Jaya Negara mengemuakan, selain kewajiban dalam hidup, mapandes/matatah merupakan sebuah upacara untuk menetralisir sifat buruk yang ada pada diri manusia atau Sad Ripu meliputi Kama (sifat penuh nafsu indria), Lobha (sifat loba dan serakah), Krodha (sifat kejam dan pemarah), Mada (sifat mabuk mabukan), Matsarya (sifat dengki dan iri hati), dan Moha (sifat kebingungan atau susah menentukan sesuatu). ”Mapandes/matatah massal merupakan wujud bhkati kepada Sang Pencipta. Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 kita harus tetap beryadnya, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia. Begi juga manusia dengan alam lingkungan harus tetap dijaga sebagaimana mestinya dengan catatan selalu mematuhi protokol kesehatan agar kita semua terhindar dari bahaya virus Covid-19,” kata Jaya Negara.
Sementara Ketua Panitia Nyoman Astawa mengatakan upacara metatah massal ini rutin diadakan 5 tahun sekali. Kali ini dilaksanakan ke empat kalinya diikuti nasabah dari Koperasi Artha Sri Sedana Sanur 94 orang yakni 55 orang laki-laki dan 39 perempuan.
Dia mengungkapkan, matatah missal merupakan program dari Banjar Betngandang, Desa Sanur Kauh bersama Koperasi Artha Sri Sedana Sanur. Program ini untuk membantu dan meringankan beban khususnya pada situasi pandemi saat ini sehingga dapat menekan pengeluaran masyarakat dalam melaksanakan upacara yadnya, karena semua ini ditanggung koperasi.