FORUMKEADILANBali.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara siap mendukung sosialisasi dan edukasi pencegahan korupsi lewat seni. Hal ini lebih efektif karena seni memiliki kekuatan luar biasa menyampaikan pesan moral dan pendidikan dengan menarik dan mudah dipahami masyarakat. Hal itu diungkapkan Walikota Jaya Negara saat menghadiri penganugrahan pemenang Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) digelar di Dharma Negara Alaya Denpasar, Jumat (6/12).
Jaya Negara menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap sosialisasi dan edukasi pencegahan korupsi melalui seni. Menurutnya, seni memiliki kekuatan luar biasa untuk menyampaikan pesan moral dan pendidikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. ”Melalui pendekatan ini diharapkan kesadaran pentingnya integritas dan antikorupsi dapat tertanam lebih dalam di hati masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya.
Jaya Negara mengatakan pencegahan korupsi bukan hanya tugas pemerintah, namun menjadi tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih, transparan, dan berkeadilan. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai integritas dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan. ”Seni adalah media efektif menyampaikan pesan-pesan penting, termasuk membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya korupsi. Dengan pendekatan kreatif dan inovatif, melalui seni pesan pencegahan korupsi dapat disampaikan lebih menarik dan mudah diterima berbagai kalangan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK RI, Nurul Ghufron didampingi Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, DR. Ir. Wawan Wardiana, M.T., menjelaskan Anti Corruption Film Festival merupakan ajang kreasi, ekshibisi, dan forum diskusi digagas dan dikelola Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK. Tahun ini ACFFEST dilaksanakan serangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) mengusung tema ”1 Dekade Berkarya : Berantas Korupsi Lewat Seni”. ”ACFFEST pertama kali digelar tahun 2013 dan tahun ini merupakan 1 dekade ACFFEST dilaksanakan dan masih mengusung harapan sama mengajak anak muda ikut berpartisipasi aktif dan kritis dengan menuangkan ide dalam bentuk audio visual sebagai kontribusi dalam mengkampanyekan nilai-nilai antikorupsi,” paparnya.
Dikatakannya membangun budaya antikorupsi, KPK RI meluncurkan tiga strategi pemberantasan korupsi tengah dijalankan di Indonesia, yakni Trisula pemberantasan korupsi, yaitu penindakan, pencegahan, dan pendidikan. Hal tersebut diimplementasikan dengan ”Jumat Bersepeda KK”, yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras. ”Sinergitas bersama seluruh stakeholder baik pemerintah, desa/kelurahan bahkan desa adat upaya berkelanjutan membangun budaya antikorupsi dapat berlangsung baik. Terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar telah memberikan ruang serta dukungan sehingga pelaksanaan penganugrahan pemenang Anti Corruption Film Festival (ACFFEST) di Provinsi Bali berlangsung meriah,” ungkapnya. (pas)