FORUMKEADILANBali.com – Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono didampingi Pj. Sekda Badung I.B Surya Suamba melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Badung Agro Techno Park, Desa Belok/Sidan, Kecamatan Petang, Kami (7/11).
Kunker Wamen Pertanian menyerap aspirasi dari Pemkab Badung dan pelaku usaha kopi, sehingga ada upaya meningkatkan produksi dan penjualan produk tersebut.
Wamen Pertanian Sudaryono meminta Ditjen membuat sebuah model pertanian modern berkaitan dengan kopi. Hal ini akan dimulai dengan percontohan, dan jika berhasil akan terus direplikasi. ”Sebenarnya berkebun kopi harus seperti apa. Modelnya itu satu hektar harus berapa pohon yang ditanam berapa sehingga hasilnya tinggi. Perlu buku apa, perlu berapa orang, caranya bagaimana, termasuk tenaga kerjanya kami training,” katanya.
Sudaryono mengungkpkan pihaknya menargetkan perkebunan kopi dalam satu hektar dapat menghasilkan 8 ton. Diharapkan dapat dibuatkan model terbaik sehingga akan disiapkan model dari hulu ke hilirnya. ”Presiden Prabowo telah menargetkan, kita harus menjadi juara di dunia terutama kopi, karet, dan cengkih,” tegasnya.
Sementara Pj. Sekda Badung I.B Surya Suamba berharap pertanian menjadi konsep bisnis sehingga kedepan melahirkan generasi muda menumbuhkan dari pertanian konvensional menjadi modern. Selain ada perkebunan kopi Badung juga akan merencanakan pertanian lainnya.
Surya Suamba mengaku sedang mengkaji program insentif produk pertanian sesuai arahan pimpinan. Insentif produk pertanian ini adalah pemerintah akan mengkaji dan memberikan jaminan harga HPP plus 20 persen. Selama ini petani tarik ulur mau menanam. Setelah menanam apakah ada yang membeli. ”Kami telah memberikan subsidi pupuk, alat benih, alat pertanian. Namun setelah mereka panen yang mengambil tidak ada. Sehingga jerih payah mereka seperti tidak ada yang mengambil, sehingga seperti tidak terselesaikan terkait dengan penjualan,” ujarnya.
Surya Suamba menyatakan akan melakukan kajian terkait hal tersebut. Sehingga ada dana diberikan kepada Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana yang akan menjadi off taker jaminan. Melalui HPP plus 20 persen, pemerintah yang akan menjamin. Sehingga generasi muda ada akan mau berusaha menjadi petani. Namun tetap sesuai dengan Bapak Wamen lihat, yaitu pertanian yang modern.
Program ketahanan pangan, kata Surya Suamba, berkaitan dengan inflasi Pemkab Badung dapat selesaikan dengan program-program pertanian. ”Kami mohon arahan kaitan dengan program ini. Mudah-mudahan dapat diberikan bantuan berupa peningkatan SDM, peningkatan alat untuk distribusi, sehingga hilirnya untuk petani kita sejahtera,” paparnya. (pas)