FORUM Keadilan Bali – Pengembangan ekowisata mangrove Batu Lumbang di Desa Pemogan, Denpasar oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang berkerja sama dengan PT Indonesia Power dimulai sejak tahun 2020 lalu selesai dikerjakan.
Bertepatan dengan HUT PT Indonesia Power ke-27, Minggu (2/10) ekowisata baru di tengah hutan mangrove di pesisir selatan Kota Denpasar resmi dibuka Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa bersama General Manager PT Indonesian Power Flavianus Erwin Putranto. Turut hadir Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan IB Mayun Suryawangsa, Camat Densel Made Sumarsana.
Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi kerjasama KUB Segara Guna Batu Lumbang dengan PT Indonesia Power berjalan baik hingga tercipta pengembangan ekowisata baru yang dapat menjadi pilihan tempat wisata edukasi bagi masyarakat. ”Kami harapkan ke depan pola pembangunan kolaboratif seperti ini dapat dipertahankan dan dikembangkan,” harap Arya Wibawa.
Arya Wibawa mengungkapkan, KUB Segara Guna Batu Lumbang bisa dikatakan pionir dalam mempertahankan hutan bakau atau mangrove melalui pengembangan yang inovatif. Di sisi lalin diharapkan PT Indonesia Power atau stakeholder lain menjadi mitra kelompok nelayan di wilayah pesisir menjaga kelestarian hutan bakau sangat penting keberadaannya untuk keseimbangan alam dan menjadi paru-paru Kota Denpasar.
Sementara itu, General Manager PT Indonesian Power Flavianus Erwin Putranto mengatakan, selain pembukaan secara resmi ekowisata mangrove Batu Lumbang, juga dilakukan penanaman 2.700 bibit mangrove. ”Pengembangan Ekowisata Mangrove Batu Lumbang menggerakkan KUB Segara Guna Batu Lumbang dan masyarakat sekitar terkait edukasi kawasan mangrove, giat bersih – bersih kawasan mangrove, konservasi mangrove serta pengolahan mangrove menjadi produk non kayu menjadi aneka olahan pangan. Seperti sirup, kopi, teh dan stick magrove. ”Kami harap kawasan ekowisata ini dapat menjadi pilihan tempat wisata masyarakat Kota Denpasar sekaligus belajar mengenai hutan mangrove dan ekosistem pendukungnya,’ kata Putranto.