FORUM Keadilan Bali – Aktivitas pedagang di pasar tradisional atau pasar rakyat sampai meluber di luar pasar dan menimbulkan pasar tumpah sering menimbulkan kemacetan arus lalu lintas (lalin). Kondisi ini sering dikeluhkan pengguna jalan di sekitar pasar.
Melihat hal ini, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa melakukan pertemuan dengan para pengelola pasar tradisional, Kadis Perindag Ni Nyoman Sri Utari, Kasatpol PP AA Bawa Nendra, Dinas Perhubungan, Camat se-Kota Denpasar, perbekel/lurah dan Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma IB Kompyang Wiranata. Hadir juga Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Senin (17/10), di ruang pertemuan Praja Utama Kantor Wali Kota Denpasar.
”Beberapa titik kawasan pasar rakyat sempat kami tinjau pukul 07.30 Wita terjadi kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas. Hal ini dipengaruhi keberadaan parkir motor dan pasar tumpah,” ujar Arya Wibawa.
Lebih lanjut Arya Wibawa mengungkapkan situasi dan kondisi pasar rakyat seperti di kawasan pasar Sanglah, Pasar Phula Kerti, Pasar Ketapian, kawasan Jalan Sulawesi dan beberapa titik pasar rakyat lain agar ditata dan pengelolaan secara baik keberadaan pasar tumpah dan pengaturan parkir. ”Pengelolaan pasar dan areal sekitar saya minta segera dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan pedagang, termasuk penegasan jam operasional pasar tumpah. Beberapa pedagang ada yang menggunakan trotoar dan parkir setengah badan jalan sehingga mengganggu ketertiban arus lalu lintas,” ucap Arya Wibawa.
Lebih lanjut Arya Wibawa menyampaikan ada beberapa ruas jalan sering dilalui ambulance dalam pelayanan kegawatdaruratan menjadi terganggu. ”Saya berharap situasi ini segera terselesaikan dengan meningkatkan koordinasi dan komunikasi bersama untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” pinta Arya Wibawa, sembari menambahkan langkah ini bukan menghalangi masyarakat berjualan, namun diperlukan ketegasan jam operasional dan pengaturan di lapangan.
Sementara Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma IB Kompyang Wiranata mengtakan khusus di Pasar Sangglah telah menyediakan los bagi pedagang yang berjualan di atas trotoar. Begitu juga kondisi dan situasi di Pasar Satria telah disediakan los di dalam pasar. Langkah ini sempat ditempati para pedagang, namun kembali berjualan di atas trotoar. ”Para pedagang khususnya di Pasar Sanglah menempati los di dalam pasar. Namun situasi dan kondisi kembali lagi para pedagang berjualan di luar pasar,” ujarnya.
Sesuai arahan Wakil Wali Kota terkait jam operasional bagi pedagang tumpah akan dilaksanakan dan ditindaklanjuti untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bersama. ”Jam operasional pedagang pasar tumpah kami akan kordinasikan kembali dengan para pengelola pasar termasuk juga desa adat setempat,” paparnya.