FORUMKeadilanbali.com- Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Karya Melaspas Kori Agung dan Candi Bentar Pura Puseh Desa Adat Pedungan bertepatan Purnama Jyesta, Selasa (23/4).
gus Arya Wibawa usai ngaturang punia mengatakan, pelaksanaan upacara keagamaan di Pura Puseh Desa Adat Pedungan salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Apalagi di komunitas masyarakat seperti banjar dan desa adat perlu diapresiasi membangun sradha bhakti masyarakat melalui upakara dilaksanakan.
Arya wibawa menjelaskan Pemkot Denpasar mengedepankan fungsi pemberdayaaan tidak terlepas dari sektor keagamaan. Ia mengapresiasi kemandirian masyarakat memunculkan kesadaran, sehingga manfaat diperoleh dalam penyelenggaraan upacara keagamaan dikenal dengan Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat diwujudkan.
Arya Wibawa mengharapkan setelah dilaksanakannya upacara melaspas kori agung lan candi bentar seluruh umat terutama penyungsung dan pangempon terus meningkatkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesama umat. Pelaksanaan yadnya sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. ”Kami berharap ke depan upacara yadnya dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal-hal negatif di lingkungan desa setempat,” katanya.
Sementara Manggala Karya Anak Agung Made Gede Sukadana mengatakan upacara Melaspas Kori Agung Lan Candi Bentar Pura Puseh Desa Adat Pedungan mengingat tembok panyengker pura baru usai direnovasi yang awalnya sudah rapuh termakan usia. Upacara melaspas ini di puput oleh Ida Peranda Gede Pengiasan dari Griya Pengiasan Sumuh Denpasar.
Dia menjelaskan pemugaran dikerjakan selama 6 bulan total biasa bangunan keseluruhan Rp950 juta diperoleh dari bantuan Pemkot Denpasar dan LPD Desa Adat Pedungan diempon 13 banjar yang ada di Desa Adat Pedungan. ”Kami berterima kasih hadirnya bapak Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa ikut melaksanakan prosesi mendem pedagingan sekaligus memberikan punia. Kedepan dapat merubah pola pikir masyarakat, bahwa semua tempat yang kita sucikan harus dan wajib dijaga, baik keindahan maupun kebersihannya,” ungkapnya. (pas)