Nasional

Wawali Arya Wibawa Jadi Keynote Spreaker di Urban Social Forum
Diterbitkan: 30 Agustus 2025, 19:24

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa membuka sekaligus menjadi keynote 11 th Urban Social Forum (USF) digelar di Aula Universitas Warmadewa, Sabtu (30/8/2025).

Kegiatan dibuka dengan pemukulan kul-kul dihadiri Rektor Universitas Warmadewa (Unwar),  Prof. I Gde Suranaya Pandit, Direktur Eksekutif Yayasan Kota Kita, Ahmad Rifai serta undangan lainnya.

Wawali Arya Wibawa sekaligus memaparkan mengenai Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) ada di Kota Denpasar. Dihadapan para generasi muda, Arya Wibawa memaparkan berbagai upaya penanggulangan sampah di Kota Denpasar yang salah satu fokusnya adalah optimalisasi pengelolaan sampah berbasis sumber, termasuk TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), Teba Modern, Bank Sampah, dan pusat komposting. Selain itu, Pemkot Denpasar mendukung program waste to energy sebagai solusi jangka panjang.

Arya Wibawa meyampaikan permasalahan dihadapi saat ini permasalahan sampah. Generasi muda diharapkan ikut serta berperan dalam melaksanakan pemilahan sampah di lingkungan masing-masing, tak terkecuali di lingkungan keluarga dan institusi pendidikan.

Ia mengatakan Pemkot Denpasar saat ini sedang gencar melaksanakan program Teba Modern sebagai solusi penanganan sampah organik berbasis sumber di Denpasar. Program ini bertujuan mengoptimalkan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, banjar, dan fasilitas umum lainnya. Teba Modern merupakan tempat pengolahan sampah organik dengan konsep penampungan sedalam 2 meter yang dilengkapi dengan tutup untuk memasukkan sampah.

Arya Wibawa mengungkapkan program ini menekankan pentingnya pemilahan sampah organik di rumah tangga sebelum dimasukkan ke dalam Teba Modern. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam Teba Modern akan terurai secara alami oleh mikroorganisme dalam waktu beberapa bulan, menghasilkan pupuk kompos. Dengan demikian, Teba Modern membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, menghasilkan pupuk organik, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.

Baca Juga :  KPK Monitoring Implementasi Indikator Anti Korupsi, Andhika Widiarto Sarankan Desa di Bali Belajar ke Desa Kutuh

Program ini, eurut ARya Wibawa, memerlukan partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah dan mengelola Teba Modern di lingkungan masing-masing. Dalam hal ini generasi muda mempunyai peranan memberikan edukasi kepada keluarga serta lingkungan sekitar. ”Dengan adanya program Teba Modern, diharapkan pengelolaan sampah di Denpasar menjadi lebih efektif dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” ungkap Arya Wibawa.

Sementara Direktur Eksekutif Yayasan Kota Kita, Ahmad Rifai mengatakan USF diinisiasi Yayasan Kota Kita (kotakita.org) di tahun 2013, berangkat dari sebuah kegelisahan tentang gerakan masyarakat sipil perkotaan cenderung terkotak-kotak berdasarkan sektor dan letak geografis. USF hadir sebagai sebuah komitmen pengadaan ruang terbuka di mana masyarakat sipil dan warga dari berbagai latar belakang dapat bertemu, berdiskusi, dan berjejaring.

Dia berharap beberapa hal dapat menjadi keluaran kegiatan ini adalah suatu kesadaran bahwa permasalahan, hingga aksi di kota adalah saling terkait, saling memengaruhi satu sama lain, interseksional, dan perubahan dapat dimulai dengan usaha membangun imaji bersama tentang kota yang diidam-idamkan bersama, inklusif, manusiawi, dan lestari. Visi tersebut dituangkan lewat pernyataan, yang merupakan tema besar USF dari tahun ke tahun ”Another City is Possible!’’. ”Diperlukan ruang bagi masyarakat sipil bersolidaritas dan menghasilkan banyak ide menghadapi masalah di perkotaan. Forum ini digelar sebagai wadah untuk mencapai tujuan bersama,” terangnya. (fkb/pas)

Shares: