FORUMKeadilanbali.com – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa meluncurkan Inovasi Melayani Obyek Pajak Digital Sanur (Melodi Sanur) serangkaian pelaksanaan High Level Meeting Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) di Hotel Mercure Resort Sanur, Denpasar, Rabu (19/6).
Peluncuran inovasi tersebut merupakan upaya berkelanjutan mewujudkan digitalisasi sektor keuangan guna mendukung optimalisasi penerimaan pajak daerah Kota Denpasar, khususnya di kawasan wisata Sanur.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya menjelaskan Inovasi Melodi Sanur merupakan pengembangan inovasi Pagi Denpasar. Melodi Sanur merupakan klaster wajib pajak berada di pedestrian wisata Sanur. Hal ini wujud nyata komitmen Pemkot Denpasar dalam meningkatkan pelayanan kepariwisatan di kawasan Sanur.
Eddy MUlya menjelaskan kawasan Sanur terus berkembang. Pesatnya kemajuan membuat Sanur tumbuh dengan segudang investasi. Sehingga menjadi penting mendorong penerapan digitalisasi bagi seluruh wajib pajak dan potensi wajib pajak memberikan kemudahan pelayanan.
Eddy Mulya mengungkapkan Inovasi Melodi Sanur terdapat 48 wajib pajak (WP) berada dikawasan ini, dan 14 WP diantaranya telah dipasangkan alat perekam data pajak. Setelah dilaksanakan pendataan dan peninjauan lapangan, tercatat sebanyak 22 potensi wajib pajak baru. Secara keseluruhan terdapat 70 wajib pajak dan potensi wajib pajak di kawasan Sanur.
Dia mengatakan seluruh wajib pajak akan dilengkapi dengan alat perekam data pajak. Dengan dipasang alat perekam data pajak diharapkan transaksi dari wajib pajak terintegrasi di dashboard aplikasi Pagi Denpasar secara realtime. Keberhasilan inovasi ini tidak lepas dari peran masyarakat, stakeholder dan lembaga perbankan, termasuk BPD Bali telah membantu menyediakan infrastruktur. ”Kami harapkan tiga bulan kedepan dapat mendukung peningkatan PAD Kota Denpasar dari wilayah Sanur. Inovasi ini akan direplikasi di kawasan Jalan Teuku Umar, yakni pajak Kawasan Ekonomi Teuku Umar Timur (Pak Ketut). Sedangkan kawasan Ekonomi Teuku Umar Barat akan disebut Ketumbar. Semoga berkelanjutan PAD Kota Denpasar terus meningkat, fiskal kuat Denpasar Maju,” ujarnya.
Sementara Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan implementasi digitalisasi ekosistem keuangan daerah telah menjadi urgensi, terutama mendukung tata kelola guna keuangan daerah efektif dan efisien. Selain mampu mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Kota Denpasar.
Arya Wibawa engungkapkan penguatan teknologi digital membutuhkan peran aktif TP2DD. Proses digitalisasi dilakukan untuk menjaga dan mengawal inovasi digitalisasi transaksi keuangan Pemerintah Kota Denpasar. Disamping dapat berimplikasi positif pada peningkatan PAD, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Meningkatkan pelayanan publik kesemua aspek ini, tentunya akan berdampak pada peningkatan kinerja pembangunan.
Arya Wibawa menjelaskan TP2DD harus terus bersinergi untuk merumuskan program – program unggulan menarik dengan mengutamakan kebermanfaatannya. Seperti dilaksanakan launching Inovasi Melodi Sanur yang melayani objek pajak digital di wilayah Sanur. Data transaksi WP di wilayah pedistrian Sanur ini dapat terintegrasi secara real time pada dashboard penerimaan kas daerah. ”Diluncurkannya berbagai inovasi percepatan digitalisasi pelayanan, mulai dari Renon Digital Area (Reditia), sekarang Melodi Sanur. Kedepan di replikasi di kawasan Jalan Teuku Umar Denpasar ini akan membawa kemajuan dan kemudahan pelayanan di Kota Denpasar yang bermuara pada peningkatan penerimaan pajak daerah yang akan dikembalikan kepada masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan,” papar Arya Wibawa.
Hadir dalam peluncuran Melodi Sanur Direktur Kantor Perwakilan BI Bali, Butet Linda H.P., Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudarma, Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJk Perwakilan Bali, Yogie Harsakusumah serta undangan lainya. (pas)