FORUMKeadilanbali.com – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Nyonya Ayu Kristi Arya Wibawa membuka rembug stunting Kota Denpasar di Hotel Aston Cokroaminoto Denpasar, Kamis (14/3).
Kegiatan diikuti Dinas Kesehatan, satgas stunting, camat, perbekel, lurah, Kepala UPTD Puskesmas, dan kader pembangunan manusia se-Kota Denpasar mendukung upaya berkelanjutan dalam menurunkan angka stunting sampai 4 persen
Melalui tema ”Semangat Vasudhaiva Kutumbakam, Kita Wujudkan Kota Denpasar Bebas dari Stunting”. Acara ini digelar untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan stunting dilakukan terintegrasi, antara perangkat daerah selaku penanggungjawab layanan dengan sektor atau lembaga non pemerintah. Pemerintah Kota Denpasar sendiri menargetkan angka penurunan stunting mencapai 4 persen. Dalam rembuk stanting juga dilakukan penandatangan komitmen bersama dalam menurunkan stunting di Kota Denpasar.
Wakil Walikota Arya Wibawa mengatakan, Kota Denpasar berkomitmen menurunkan angka stunting. Terbukti dalam 3 tahun terakhir, Denpasar terus mengalami penurunan stanting, semula 14,48 persen tahun 2020, turun menjadi 9 persen tahun 2021. Tahun 2022 turun menjadi 5,5 persen untuk tahun 2023 namun belum dipublish Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan. ”Kami mengucapkan terima kasih kepada tim percepatan penurunan stunting tingkat kota, kecamatan dan desa/kelurahan, Ketua TP PKK, lembaga adat, kader pembangunan manusia, pengusaha dan semua pihak. Pemerintah Kota Denpasar tetap berkomitmen terus menurunkan angka stunting dengan target 4 persen,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Denpasar I Putu Wisnu Kusuma Wijaya berharap melalui rembug stunting dapat disepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2025 akan dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah. Berdasarkan hasil analisis situasi, sebagai komitmen pemerintah daerah dan membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting.
Dia menjelaskan melalui pelaksanan progam dan kegiatan target indikator pembangunan bidang kesehatan yaitu menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah usia 2 tahun dapat tercapai. ”Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mewujudkan sumber daya manusia sehat, cerdas dan produktif modal dasar pembangunan di Kota Denpasar,” ungkapnya. (pas)