FORUM Keadilan Bali – Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 dan Hari Aids Sedunia (HAS) tahun 2022 dipusatkan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Rabu (30/11).
Kegiatan dihadiri Forkopimda Kota Denpasar, anggota DPRD Kota Denpasar, AA Putu Gde Wibawa, OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar serta tenaga kesehatan dan undangan lainnya.
Wakil Wali Kota Arya Wibawa mengatakan, pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan untuk tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi seluruh masyarakat. Peringatan HKN ke-58 tahun 2022 mengangkat tema ”Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku”. Sedangkan peringatan HAS Nasional mengangkat tema ”Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS”. Hal ini sejalan dengan spirit Pemerintah Kota Denpasar ”Vasudaiva Khutumbakam” yang artinya menyama braya. ”Dengan tema tersebut sejalan dengan spirit kita di Kota Denpasar mengandung makna dalam kehidupan kita semua bersaudara. Semua sektor kehidupan harus diselesaikan dengan parasparos sarpanaya, salunglung sabayataka. Semua persoalan yang kita hadapi, mari kita selesaikan bersama,” kata Arya Wibawa.
Arya Wibawa mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua insan kesehatan, masyarakat, lintas sektor, swasta, media, LSM dan akademisi bahu membahu melaksanakan pembangunan kesehatan di Kota Denpasar.
Sementara Ketua Panitia Tri Indarti mengatakan, kegiatan untuk membawakan pesan di masa transisi pandemi ke endemi tidak boleh lengah/ Seluruh komponen bangsa, masyarakat, ormas maupun swasta berperan serta dalam menjaga kesehatan dan semakin menggalakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Tri Indarti yang juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar menjelaskan berdasarkan laporan sampai dengan Oktober 2022 jumlah kasus HIV dan AIDS tercatat di Kota Denpasar sebanyak 14.577 kasus. Dari data tersebut golongan umur kasus HIV terbanyak usia produktif 20-29 tahun (38%), usia 30-39 tahun (34%) dan usia 40-49 tahun (16%). Sedangkan resiko penularan terbanyak heteroseksual 72% kasus, homoseksual (19%), narkotika (4%) dan dari ibu ke bayi (3%). ”HIV masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional. Karena itu, diperlukan dukungan semua pemangku kepentingan mengatasi tantangan tersebut, baik pemerintah, akademisi, masyarakat, swasta maupun semua stake holder,” ujarnya.
Dia mengungkapkan kegiatan diisi berbagai lomba, sosialisasi, bantuan sosial, donor darah, peluncuran Gadar Santi serta pelantikan KSPAN sekolah-sekolah di Kota Denpasar.