FORUM KEADILANBali.com – Anggota DPRD Klungkung yang juga tokoh masyarakat Desa Uma Anyar, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, I Wayan Regeg, S.H., MBA., M.Kn., berperan aktif dalam pengembangan sektor pariwisata di Klungkung. Bahkan beliau menyambut hangat kemajuan yang telah dicapai Desa Wisata (Dewi) Klungkung, khususnya berada di wilayah Kecamatan Banjarangkan.
Saat diminta konfirmasinya terkait menggeliat desa wisata di Klungkung, khususnya di Kecamatan Banjarangkan, di rumahnya Desa Uma Anyar, Minggu (2/2/2025, Regeg menyampaikan kesiapan mengkolaborasikan Desa Wisata Bakas dan Desa Wisata Uma Anyar. Sebagai wakil rakyat periode 2024-2029 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banjarangkan, Ia siap memberikan kontribusi positif untuk kemajuan daerahnya. Dengan semangat baru, dia berkomitmen memperjuangkan kepentingan masyarakat dan mendorong pembangunan, khususnya sektor pariwisata yang memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian wilayah tersebut.
Regeg menyatakan Desa Wisata Bakas telah dikenal luas wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, berkat keberadaan Bakas Levi Rafting telah berdiri sejak tahun 1997. Sehingga memberikan branding kuat bagi desa tersebut. ”Desa Wisata Bakas sudah memiliki identitas jelas di mata wisatawan, terlebih adanya Bakas Levi Rafting menjadi daya tarik utama. ”Kini berkembang berbagai inovasi wisata seperti Melangit Bali Adventure serta hadirnya home satay dan guest house, desa ini semakin menunjukkan potensi besar sebagai destinasi wisata yang terus berkembang secara organik,” kata anggota Komisi 1 DPRD Klungkung ini.
Regeg menjelaskan setiap usaha wisata yang ada di Desa Wisata Bakas telah memiliki pasar setia, memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal. Semakin banyak pilihan wisata yang ditawarkan, Desa Wisata Bakas semakin menarik perhatian wisatawan domestic maupun mancanegara.
Regeg berharap kedepan Desa Wisata Bakas dapat dipadukan dengan Wisata Religi Pura Tadah Uwuk yang terletak di Desa Adat Uma Anyar, menciptakan paket wisata lebih lengkap dan menarik bagi pengunjung. ”Kami berharap semakin berkembangnya Desa Wisata Bakas, ke depan kami bisa mengkombinasikan wisata ini dengan wisata Religi Pura Tadah Uwuk. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi memberikan pengalaman lebih beragam bagi wisatawan yang datang,’’ ujarnya.
Ia menambahkan, Pura Tadah Uwuk memiliki daya tarik spiritual yang kuat, terutama keberadaan mata air suci memiliki manfaat tersendiri. ”Mata air yang ada di Pura Tadah Uwuk dikenal dengan kekuatan spiritualnya. Setiap pancoran memiliki khasiat berbeda, memberikan manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bisa melengkapi pengalaman wisatawan dalam mengunjungi Desa Wisata Bakas,” terangnya.
Dengan menggabungkan kedua destinasi ini, Regeg berharap dapat semakin memperkaya pilihan wisata yang ada di Klungkung dan memberikan pengalaman wisata lebih lengkap bagi pengunjung. ”Melalui kolaborasi antara Desa Wisata Bakas dan Wisata Religi Pura Tadah Uwuk, kami ingin menciptakan sebuah paket wisata memadukan keindahan alam dan kekayaan spiritual untuk memberikan pengalaman lebih beragam kepada wisatawan,” ucapnya.
Regeg mengaku optimis langkah ini akan berdampak positif bagi perekonomian daerah. Bahkan akan menyumbangkan Pendapatan Asli Daeah (PAD) tidak hanya dari objek wisata yang ada di Nusa Penida dan sekitarnya, Namun Desa isata yang ada di Klungkung daratan khususnya di wilayah Kecamatan banjarangkan ikut memberi kontribusi dari kunjugan wisatawan.
”Dengan mengembangkan kedua destinasi ini secara bersamaan, kami berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan. Sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, meningkatkan pendapatan, serta memperkenalkan budaya Klungkung yang kaya kepada dunia luar,” papar mantan Bendesa Adat desa Uma Anyar, Nyalian ini.
Dengan inisiatif ini, kata Regeg, Klungkung berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Bali memadukan keindahan alam dan spiritualitas. Karena membuka peluang baru bagi para pelaku industri pariwisata dan masyarakat setempat. (pas)