FORUM Keadilan Bali – WHDI Kota Denpasar kembali menggelar pelatihan membuat banten otonan tumpeng pitu, di Banjar Lebah, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur, Sabtu (8/10).
Pelatihan membuat banten otonan tumpeng oitu merupakan kegiatan rutin dilakukan WHDI saat ini sudah memasuki tahap kedua. Membuat banten otonan agar wanita Hindu bisa membuat sarana upakara secara mandiri. Banten otonan untuk memperingati hari kelahiran setiap 6 bulan sekali.
Dihadapan sekitar 30 peserta pelatihan, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana didampingi Sekertaris WHDI Kota Denpasar Luh Made Kusuma Dewi dan Ketua TP PKK Dentim Ny. Wardani Tirana mengatakan, pelatihan ini tidak hanya melatih ketrampilan wanita Hindu menyiapkan upakara secara mandiri, namun meningkatkan kebersamaan wanita Hindu antara satu dengan yang lain sesuai spirit ”Vasudhaiva Kutumbakam”, menyame braya.
Narasumber Ni Wayan Sukerti menyampaikan mengenai makna dan filosofi terdapat dalam upakara. Mengingat sarana yang terdapat dalam sarana persembahyangan memiliki simbol sebagai perwujudan alam semesta yang dipersembahkan kembali sebagai wujud rasa terimakasih kepada alam semesta.
Sementara Sekertaris WHDI Luh Made Kusuma Dewi pun mengatakan, kebutuhan setiap upakara beragam, seperti otonan terdapat jenis dan kelengkapan banten perlu diketahui.
Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana berharap dari pelatihan yang rutin digelar, peserta bisa menambah wawasan terkait banten dan maknanya.