• MINUM ARAK – Gubernur Bali terpilih 2025-2030, Wayan Koster bersulang sekaligus minum rak saat talkshow tentang arak Bali di Mal Level 21, Jumat (31/1/2025).

    Gubernur Koster: Semua Produk Lokal Bali Terkenal dan Mudah Dipasarkan

    FORUMKEADILANBali.com – Gubernur Bali terpilih 2025-2030, Wayan Koster menegaskan hampir semua produk lokal Bali lahir dari pertanian, laut, warisan budaya, seni, tradisi dan alam Bali semuanya terkenal. Karena nama Bali tersohor di dunia, membuat mudah untuk memasarkan sejumlah produk lokal Bali. Sehingga akan fokus memasarkan produk lokal Bali.

    Regulasi diterbitkan Koster ketika memimpin Bali 2018-2023 makin ditegaskan. Regulasi tersebut yakni Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali. Berpegang pada visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan Haluan Pembangunan Bali masa depan Bali Era Baru 2025-2125, Koster akan berjuang mempertahankan identitas warisan budaya di tengah hantaman kuat perkembangan dunia. ”Sebagai Gubernur Bali, saya bekerja keras mulai dari periode pertama, setelah mendalami kekayaan, keunikan dan keunggulan produk yang dihasilkan dari alam Bali, produknya bagus dan terkenal semua,” tegas Koster, Jumat (31/1/2025) di Denpasar.

    Menurut Koster, Bali memiliki produk lokal terkenal seperti beras Bali, salak, manggis, mangga, nyuh Bali, kangkung, kelor, bayam, durian, kopi Bali, arak Bali, anggur Bali, siap Bali, dan sapi Bali. ”Kesimpulannya, alam Bali ini kecil hanya 5.780 km persegi, tapi dianugerahi Sang Pencipta produk lokal alam luar biasa,” jelas Koster.

    Koster mengungkapkan sejauh ini belum mendengar di daerah lain di dunia memiliki kekayaan produk lokal terkenal sebanyak di Bali. ”Saya belum mendengar daerah lain menghasilkan produk alam dari buminya terkenal dan sebanyak Bali. Pertaniannya, kelautannya dan segala macamnya,” jelas pria asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

    Koster menjelaskan masih ada hal yang mengganjal, karena krama Bali sendiri belum mengapresiasi kekayaan kearifan lokal Bali terkenal ini. Justru masih ada krama Bali yang terpengaruh dengan pengaruh luar. ”Kita kurang apresiasi dan menghargai produk lokal Bali. Kita justru terpengaruh dengan luar. Sehingga barang yang bagus punya kita justru kurang mendapat posisi terbaik,” katanya.

    Melalui visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerti Loka Bali, Koster mengatakan, telah menerbitkan Pergub Nomor 99 tahun 2018. Ia ingin mendorong agar produk lokal petani, nelayan, dan perajin budaya Bali dimanfaatkan seluruh masyarakat di Bali. Periode pertama belum bisa begitu kencang karena terhalang Covid-19, dua tahun Covid plus setahun pemulihan. Sekarang diberi kesempatan periode kedua agar saya lebih kerja keras dan tegas. ”Saya harap semua yang beraktivitas di Bali berkontribusi untuk membangun Bali sesuai dengan wilayah gerak ekonominya, supaya ikut bersama-sama mensejahterakan masyarakat,” harapnya.

    Gubernur Koster mengajak semua yang berinteraksi di Pulau Dewata agar bersinergi membangun Bali. Semua pelaku ekonomi di Bali agar bersinergi membangun Bali agar tak timpang. ”Semua merasakan manfaatnya. Hidup itu harmoni, saling membutuhkan, saling mendukung, memberi dan saling menerima,” ucapnya.

    Menang di Strategi Awal Pemasaran 

    Pemikiran Gubernur Koster sungguh visioner. Produk lokal Bali sudah unggul di strategi awal pemasaran karena brand Bali yang sudah tersohor d dunia. Sehingga muda menjual semua produk lokal Bali. Semua ini akan berdampak pada pariwisata, ekonomi dan kesejahteraan krama Bali. ”Bagusnya Bali ini namanya sangat terkenal. Kalau tanya di luar sana, Bali lebih dikenal dari Indonesia. Artinya, kita punya produk di Bali dengan merek Bali yang begitu terkenal. Jadi kita mudah memasarkannya dan menang di strategi awal,” papar Koster.

    Koster mencontohkan seperti produk warisan Bali arak yang kini sedang gencar dipasarkan ke dunia. Konsep promosi dan kemasan akan terus ditingkatkan agar benar-benar melekat di hati warga dunia. (fkb)