Ny. Sagung Antari Jaya Negara Buka Pelatihan Membuat Banten Otonan

Ny. Sagung Antari Jaya Negara Buka Pelatihan Membuat Banten Otonan

Ny. Sagung Antari Jaya Negara Buka Pelatihan Membuat Banten Otonan

FORUM Keadilan Bali – Meningkatkan pemahaman makna upakara bagi masyarakat terutama wanita Hindu tentang filosofi dan makna terkandung dalam sarana upakara, Wanita Hindu Dharma Denpasar (WHDI) Kota Denpasar menggelar pelatihan membuat banten otonan di Kantor Desa Sidakarya dibuka Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara  Sabtu (24/9).

Ny. Antari Jaya Negara  mengatakan, pelatihan membuat banten otonan karena tingginya minat masyarakat khususnya wanita Hindu mengetahui makna dan cara membuat banten sesuai sastra agama. Tidak hanya itu, kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang program WHDI Kota Denpasar bidang keagamaan. ”Kegiatan ini menyasar wanita Hindu melibatkan peserta dari unsur WHDI Banjar Sekar Kangin Sidakarya,’’ katanya.

Lebih lanjut Ny. Antari Jaya Negara mengungkapkan di tengah masa pandemi saat ini aktivitas wanita Hindu di Kota Denpasar tidak menyurutkan minat masyarakat memahami makna dan filosofi serta unsure yang menjadi kelengkapan banten atau upakara,  sehingga pelatihan membuat banten otonan menjadi materi saat ini.

Tiga narasumber dari WHDI Kota Denpasar yakni Ni Wayan Sukerti, Ni Made Sucitawati dan Ni Nyoman Ciri. Mengingat  banten otonan diperlukan setiap 6 bulan sekali untuk memperingati hari kelahiran. ”Kami harapkan ibu rumah tangga  bisa membuat banten otonan sendiri untuk keperluan anggota keluarga sendiri. Bila sudah  terbiasa dapat diterapkan pada lingkungan lebih luas,” harap Ny. Antari Jaya Negara.

Ny. Antari Jaya Negara menjelaskan  pelatihan membuat banten otonan selain  meningkatkan pemahaman masyarakat agar bisa membuat sesuai sastra dan bisa mengirit biaya. Dari pelatihan ini minimal ibu-ibu rumah tangga mengetahui dan bisa membuat banten otonan untuk anggota keluarga di rumah sendiri sesuai sastra agama Hindu.

Baca Juga :  Seluruh Fraksi Setujui Penetapan KUA-PPAS APBD TA 2023 dan Perubahan KUA-PPAS APBD 2022

Narasumber Ni Wayan Sukerti mengatakan, banyak ibu-ibu bisa membuat banten otonan. Namun kebanyakan tidak sesuai yang ada dalam sastra. Pelatihan ini memberikan pemahaman secara detail cara membuat dan makna yang terkandung setiap sarana. “Kami harapkan peserta bisa memahami secara benar,” harap Sukerti.

Sukerti menambahkan, pelaksanaan pelatihan banten berlangsung selama 16 kali yakni satu kecamatan dua desa, satu kecamatan 4 kali.

Shares: