
Tekan Inflasi, Sekda Adi Arnawa Minta TPID dan Satgas Pangan Pantau Harga Pasokan Pangan
FORUM Keadilan Bali – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan Kabupaten Badung terus memnatau harga pasakan pangan guna dapat menekan angka inflasi.
Permintaan Sekda Adi Arnawa disampaikan saat memimpin rapat High Level Meeting (HLM) langkah pengendalian inflasi TPID Kabupaten Badung, di Kriya Gosana, Puspem Badung, Rabu (7/9).
Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda badung IB Gede Arjana, Inspektur Luh Suryaniti, Kepala Balitbang Badung I Wayan Suambara, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pembangunan IGA Agung Krisna Dewi, Kabag Perekonomian AA Agung Rosyawati, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Badung, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari, Ekonomi Ahli Kantor perwakilan BI Provinsi Bali S. Donny H.Heatubun, jajaran pengurus Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, perwakilan RSUD Mangusada, beserta para Tim TPID.
Sekda Badung Adi Arnawa mengatakan Kabupaten Badung memandang perlu adanya suatu langkah cepat, terutama mengantisipasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah pusat melaksanakan program bantuan sosial. ”Kita ingin menekan laju inflasi, bagaimana kita meningkatkan daya beli masyarakat dalam kondisi pendapatan masyarakat kurang. Salah satu jalan mencoba menyalurkan bantuan social,’’ ujarnya.
Dia menjekaskan kepada dinas terkait di Pemkab Badung perlu menyiapkan data-data masyarakat ke Kementerian Tenaga Kerja. Adanya inflasi karena ketersediaan terbatas, produksin kurang, distribusinya kurang lancar. ”Indikator harus dipenuhi, maka perlu dikejar, dikawal, walaupun kita tidak termasuk di dalamnya,’’ katanya.
Lebih lanjut Adi Arnawa mengungkapkan, sesuai arahan dari Pemerintah Pusat kepada dinas terkait segera bergerak cepat menyiapkan data. TPID dan Satgas Pangan agar terus memantau harga pasokan pangan. Bila perlu setiap minggu harus melaporkan perkembangan harga. ”Mari sama-sama bergerak meminimalisir kekurangan tingkat persediaan pangan kita di Kabupaten Badung. Interpelasi pemerintah membuat Perumda Pangan, kita bisa membeli hasil produksi para petani membantu petani mendapatkan pendapatannya. Kepada Dinas terkait agar memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat terkait dengan bantuan sosial, dimana bantuan yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran. Jangan sampai masyarakat yang berhak mendapatkan tetapi tidak mendapatkan bantuan dan masyarakat yang tidak berhak malah mendapat bantuan,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung IB Gede Arjana mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada BI Provinsi Bali selalu memberikan informasi perkembangan inflasi dan harga barang, sekaligus memberikan atensi, support pengendalian inflasi kepada TPID Kabupaten Badung. ”Kami ucapkan terimakasih kepada TPID Badung sadah melakukan koordinasi dengan baik langkah antisipasi merancang, melaksanakan kegiatan pengendalian inflasi. HLM Kabupaten Badung menjaga inflasi rendah dan stabil serta meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Badung,’’ katanya.
Arjana mengungkakan Badan Pusat Statistik merilis pada Agustus 2022, secara tahunan Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 6,39%. Angka ini lebih tinggi dari inflasi nasional tercatat sebesar 4,69%. Di atas rentan target inflasi nasional ditetapkan pemerintah sebesar 3 persen plus minus 1 persen. “Tingginya inflasi Januari-Agustus 2022, dipengaruhi kenaikan harga kelompok barang maupun kebutuhan pokok. Sedangkan harga pada komponen, terutama dipengaruhi krisis pangan global, gangguan produksi, dan distribusi antar daerah,” ucapnya.