• Atasi Persoalan Sampah, Pj. Gubernur Dorong Gerakan Pemilahan Berbasis Sumber

    FORUM Keadilan Bali – Penjabat (Pj.) Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya mengajak seluruh komponen masyarakat meningkatkan kesadaran bersama melakukan pemilahan sampah berbasis sumber. Menggerakkan masyarakat melakukan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga sangat dibutuhkan edukasi terus menerus dan berkelanjutan.

    Ajakan itu disampaikan Pj. Gubernur Mahendra Jaya saat menerima Direktur Regional Asia Delterra, Lalit Matai di Ruang Rapat Adhi Sabha Kantor Gubernur Bali, Kamis (2/11).

    Lebih lanjut Pj. Gubernur Bali menginformasikan saat ini kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) menghadapi persoalan sampah makin serius. Situasi penanganan sampah diperparah dengan kebakaran yang menimpa TPA Suwung dan tempat pembuangan sampah sejumlah kabupaten. ”Kita mestinya bisa memetik pelajaran dari kasus kebakaran terjadi di TPA Suwung dengan lebih bijak memperlakukan sampah,” ujarnya.

    Menurut dia, salah satu langkah yang harus diperkuat dalam sistem pengelolaan sampah adalah gerakan pemilahan mulai dari rumah tangga. Karena itu, ia mengajak seluruh komponen masyarakat merubah paradigma berpikir agar sampah tidak menjadi persoalan makin serius. Tak hanya berhenti sampai di situ, pemilahan sampah di tingkat rumah tangga harus diikuti dengan pola pengangkutan tepat agar sampah tak tercampur kembali saat dibawa ke TPS3R, TPST atau TPA. Ia menyadari upaya membangun kesadaran masyarakat melakukan pemilahan bukan perkara yang mudah. ”Dibutuhkan edukasi terus menerus dan berkesinambungan. Selain itu, bisa dijadikan salah satu syarat TPA hanya menerima sampah yang sudah terpilah,” terangnya.

    Pj. Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan terima kasih kepada Delterra turut ambil bagian dalam penanganan sampah di wilayah Bali. Ia berharap, ke depan kerjasama Delterra dengan pemerintah dapat ditingkatkan dan diperluas.

    Sementara itu, Direktur Regional Asia Delterra, Lalit Matai mengatakan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Pemkot Denpasar. Mengusung program ”Rethinking Recycling Academy’’, Delterra melakukan pendampingan di enam desa yakni Desa Pemogan, Desa Pemecutan Kaja, Desa Kesiman Kertalangu, Desa Tegal Kertha, Desa Sanur Kauh dan Desa Ubung Kaja. Setelah Kota Denpasar, Delterra berencana mengembangkan kerjasama dengan Pemkab Badung. ”Kerjasama dengan Pemkab Badung akan kami perluas dengan melakukan integrasi TPS3R dengan TPST,” ktanya.

    Lalit Matai menuturkan upaya penanganan sampah tak bisa dilakukan pemerintah semata, namun membutuhkan kerjasama lintas stakeholder.

    Wija Kusumastuti membidangi institusional Delterra menambahkan dalam kegiatannya lembaga ini fokus pada pendampingan dan edukasi pemilahan sampah. Untuk itu, Delterra melakukan intervensi pada supply and demand pada TPS3R di enam desa. ”Di TPS3R, Delterra melakukan edukasi cara pembuatan kompos. Sementara di masyarakat, kami intensifkan upaya menyadarkan masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah. Ini tak mudah, karena hingga saat ini tingkat kesadarannya baru mencapai 68 persen,” jelasnya.

    Sampah terpilah tak tercampur lagi saat diangkut, pihaknya juga melakukan intervensi dalam proses pengangkutan. Pengangkutan sampah di enam desa itu dilakukan secara terjadwal antara sampah organik dan daur ulang.

    Wija Kusumastuti menuturkan salah satu kendala yang dihadapi TPS3R binaan Delterra kesulitan dalam pemasaran pupuk organik yang dihasilkan dari pengolahan sampah. Menurutnya, kendala ini harus dicarikan solusi karena sampah yang dihasilkan masyarakat Bali, 70 persen adalah jenis sampah organik. ”Ini salah satu tantangan kita dalam penanganan sampah. Makanya di TPA Suwung itu, volume gas metananya sangat tinggi sehingga mudah terbakar saat musim panas,” cetusnya.

    Menyikapi kendala dalam penyaluran pupuk hasil pengolahan sampah, Pj. Gubernur Mahendra Jaya akan menjajaki kemungkinan distribusi untuk program hutan sosial atau pertamanan kabupaten/kota.

    Dalam pertemuan tersebut, Pj. Gubernur Mahendra Jaya didampingi Kepala Dinas dan Lingkungan Hidup I Made Teja, Kepala Bappeda I Wayan Wiasthana Ika Putra dan Kepala Dinas PUPR Nusakti Yasa Wedha.