FORUM Keadilan Bali – Badung Agro Techno Park di Desa Belok, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung diharapkan menjadi pusat edukasi kopi, khususnya penanganan kopi arabika dari hulu sampai hilir.

Potensi menjadikan Badung Agro Techno Park sebagai pusat edukasi kopi sangat memadai dan masih bisa dikembangkan. Pengembangan kedepan diharapkan tidak hanya menjadi pusat edukasi, tetapi lokasi penelitian bagi mahasiswa dan dosen tertarik dengan penelitian mengenai kopi.

”Mahasiswa, khususnya Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa (MSP-Unwar) diharapkan dapat melakukan riset untuk penyelesaian tugas akhir dan memanfaatkan kawasan ini sebagai sumber belajar terkait mata kuliah yang mereka ikuti,” kata Kaprodi MSP Unwar, Prof. Dr. Ir. Yohanes Parlindungan, M.Si., di sela-sela pengabdian masyarakat dilaksanakan, Jumat (24 /11).

Dr. Ir. Ni Wayan Suparmi, M.Si., Kabid Perkebunan mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, menyampaikan harapannya Badung Agro Techno Park dapat menjadi kawasan edukasi pertanian fokus pada komoditi kopi. Pengabdian ini dianggap sebagai kesempatan untuk meningkatkan pemahaman tenaga pendukung Badung Agro Techno Park dalam rangka penanganan budidaya kopi dari hulu hingga hilir.

Dia berharap keterlibatan perguruan tinggi kedepannya dalam pengembangan Badung Agro Techno Park sebagai pusat edukasi kopi melalui kegiatan pendampingan atau pengabdian. Di sisi lain, dukungan pemerintah akan terus berlanjut untuk pengembangan agrowisata dan ekowisata sebagai langkah strategis untuk meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat setempat.