FORUM Keadilan Bali – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menggelar Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Presiden 2022 digelar pertama kali menyediakan hadiah uang Rp1,55 miliar akan digelar 1 Agustus mendatang.
Menurut Wakil Ketua Pelaksana Piala Presiden 2022, Edi Sukarno, nominal hadiah itu akan dibagi menjadi dua, yakni Rp500 juta bagi Pengurus Provinsi (Pengprov) dan Rp555 juta sisanya akan dibagi kepada atlet-atlet yang menjadi juara. ”Rincian uang hadiah untuk Pengprov yang menjadi juara umum mendapat dana pembinaan Rp250 juta, peringkat kedua Rp150 juta, dan ketiga dapat Rp100 juta,” kata Edi di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin (25/7).
Edi mengungkapkan, gelar juara umum akan diberikan kepada Pengprov dengan jumlah juara terbanyak yang berhasil diraih atletnya. Sementara bagi atlet akan mendapat besaran hadiah tersendiri.
Sehubungan dengan teknis pendaftaran peserta, Edi menjelaskan jumlah atlet yang bisa diikutkan setiap Pengprov tergantung dari jumlah total pemain binaan di provinsi masing-masing. ”Kuotanya, jika Pengprov punya lebih dari 6.000 atlet yang terdaftar secara resmi maka boleh mengirimkan lima orang di masing-masing nomor. Kalau di bawah 5.000 hanya boleh maksimal dua orang. Kalau atletnya di bawah 1000 orang hanya bisa mendaftarkan satu orang per nomor,” ujar Edi.
Hingga hari terakhir 19 Juli 2022 pendaftaran, sudah ada sebanyak 620 atlet yang datang dari 30 provinsi di Indonesia. Hanya ada empat wilayah yang absen dalam kejuaraan ini, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.
Seluruh peserta akan berlaga pada 11 nomor terbagi ke dalam tiga kategori utama, yaitu kelompok anak-anak U-13, kelompok pemula U-15, dan kelompok remaja U-17.
Dia mengungkapkan, kategori U-13 akan mempertandingkan nomor tunggal putra dan tunggal putri, U-15 tunggal putra/putri dan ganda putra/putri. Terakhir U-17 memainkan lima nomor yaitu tunggal putra/putri, ganda putra/putri ditambah ganda campuran. Jika satu Pengprov memiliki pemain binaan dengan jumlah lebih dari 6.000 orang, maka mereka bisa mengisi kuota maksimal sebanyak 55 atlet di ajang Piala Presiden 2022. ”Kalau Pengprov dengan jumlah pemain terbanyak ada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan banyak lagi. Jumlah pemain binaan ini tidak hanya usianya anak-anak atau muda, tapi dihitung sampai yang senior. Hanya kejuaraan ini dikhususkan untuk pemain usia anak hingga remaja,” ungkap Edi.
Sementara itu, sejumlah pebulu tangkis nasional penghuni Pelatnas PBSI di Cipayung mengaku senang dengan pelaksanaan perdana Piala Presiden 2022 yang bisa berdampak pada perkembangan dan regenerasi atlet bulutangkis Indonesia.
Salah satu pemain peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo, Anthony Sinisuka Ginting menganggap kompetisi yang digelar pada 1-6 Agustus ini bisa memunculkan bibit-bibit pebulutangkis anyar dan andal. “Turnamen ini untuk usia muda penting dan baik. Semoga muncul bibit baru yang berkualitas. Dari hasil kejuaraan ini semoga bisa bergabung ke Pelatnas. Harapannya tidak hanya menyamai, bahkan bisa melampaui kami,” ujar pebulutangkis spesialis tunggal putra ini.
Ganda putri fenomenal Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga ikut mengutarakan pendapat mereka soal Piala Presiden 2022. Fadia berharap, pemenang Piala Presiden 2022 nantinya bisa ikut berkontribusi membawa nama baik Indonesia di kancah bulu tangkis internasional. ”Dengan adanya ajang ini pastinya anak-anak dari daerah bisa unjuk gigi dan ikut membuktikan kualitas mereka. Meski dari daerah tapi bisa masuk Pelatnas dan jadi juara. Semoga bibit-bibit baru semakin memajukan Indonesia di kancah dunia,” tutur Fadia.
Sementara Apriyani memandang pelaksanaan pagelaran perdana ini akan menjadi sebuah catatan baru dalam ekosistem bulutangkis dalam negeri. “Semoga dari sini bisa mendapat atlet-atlet baru, serta lebih banyak prestasi bulu tangkis yang akan tercatat di dalam negeri. Harapannya adik-adik ini nantinya bisa melangkah ke jenjang yang lebih tinggi ya,” kata atlet peraih medali emas Olimpiade Tokyo ini.
Harapan akan datangnya nama-nama baru dalam jajaran Pelatnas Cipayung lewat Piala Presiden juga menjadi perhatian dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.
Secara pribadi, Rionny mengaku sangat senang dengan pelaksanaan Piala Presiden. Ia berharap agenda ini bisa rutin digelar setiap tahunnya, sehingga tidak kalah bergengsi dari cabang olahraga lain yang turut menggelar kejuaraan dengan tajuk serupa. ”Saya senang dengan acara ini. Saya juga akan menyempatkan waktu memantau jalannya kompetisi. Kami ingin menemukan calon-calon terbaik dari daerah dan yang berprestasi,” pungkas Rionny.