FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Kota Denpasar kembali merevitalisasi salah satu pasar rakyat Pasar Desa Tegal Harum. Proyek pembangunan pasar ini ditandai peletakan batu pertama Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Kamis (28/7).
Walikota Denpasar Jaya Negara seusai meletakkan batu pertama mengatakan pasar tradisional masih menjadi sektor penting dalam menggerakkan perekonomian di Kota Denpasar. Revitalisasi pasar yang ada di Kota Denpasar dinilai penting untuk memaksimalkan pengembangan ekonomi kerakyatan.
”Revitalisasi pasar membuat kepercayaan masyarakat kepada pasar rakyat meningkat dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan pasar dan ekonomi kerakyatan ke depan,” kata Jaya Negara.
Jaya Negara mengungkapkan pasar tradisional sebelumnya indentik kotor, becek dan bau, kini justru diminati masyarakat bahkan wisatawan mancanegara banyak berbelanja ke pasar rakyat. Hal ini dapat diwujudkan Pasar Desa Tegal Harum setelah revitalisasi.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, revitalisasi pasar tradisional guna menata pasar agar lebih representatif menuju pasar bersih, ramah, aman, segar dan terpercaya. Bangunan Pasar Desa Tegal Harum yang direvitalisasi akan menampung 173 pedagang terdiri dari 135 los dan 38 kios .
Lebih lanjut Sri Utari mengungkapkan, pihaknya telah mengkonsep pelaksanaan pembangunan fisik dilaksanakan dari 13 Juli sampai Desember 2022 mendatang. Dana pembangunan menggunakan dana bantuan dari Pemerintah Pusat dengan Dana Tugas Pembantuan (TP) Rp 2,2 milyar lebih. Selain itu, pembangunan pasar ini telah dikonsep sedemikian rupa ditata dengan baik sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada pembeli dan pedagang.
”Pembangunan tidak hanya pembangunan fisik semata, tetapi merubah mindset pedagang berjualan bersih serta sehat dan tidak mengurangi konsep pasar rakyat ada jual beli dan tawar menawar harga,” ujarnya.
Sementara Perbekel Desa Tegal Harum, Komang Adi Widiantara mengatakan persiapan revitalisasi pasar sudah dilakukan sejak 25 Maret 2021. Revitalisasi dilakukan pada 1 Juli 2022 diawali pembongkaran pasar. Sementara pengerjaan fisik dilakukan dari 13 Juli hingga Desember 2022 mendatang. Sementara relokasi pedagang 170 pedagang Pasar Desa Tegal Harum sudah menempati lokasi di kawasan lapangan basket Jalan Gunung Rinjani, Denpasar Barat.
Adi Widiantara menjelaskan, pedagang pindah pada 28-30 Juni 2022 karena pasar desa dalam pembangunan hingga akhir tahun mendatangkan. Pedagang sudah beraktivitas membuka lapak dagangan masing-masing. Sebanyak 38 kios terbuat dari tripleks dan 132 los mereka tempati sesuai jumlah pedagang yang ada di Pasar Tegal Harum. Setelah revitalisasi jumlah pedagang bertambah menjadi 173 orang terdiri dari 135 los dan 38 kios.
”Kami ucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar mensupport dari relokasi hingga revitalisasi pasar. Harapan semoga dilancarkan hingga pedagang kembali ke pasar yang telah direvitalisasi dengan semangat memajukan pasar rakyat di Kota Denpasar lebih maju,” ujarnya.