FORUM Keadilan Bali – Ketua Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) Bali, Ny. Putri Koster membuka Pameran IKM Bali Bangkit tahap VIII 2022 dimeriahkan dengan pagelaran fashion show BPD Bali dan Designer Bali, di Gedung Ksirarnawa, Art Centre Denpasar, abu (28/9).
Ny. Putri Koster menyampaikan Dekranasda Bali melaksanakan pameran IKM Bali Bangkit 10 kali dalam satu tahun akan kembali dilaksanakan tahun selanjutnya. Sedangkan pameran IKM Bali Bangkit Tahap VIII ini akan digelar mulai dari 28 September hingga 25 Oktober 2022. ”Penjualan IKM pada pameran sebelumnya mencapai Rp2,39 miliar,’’ kata Ny. PUtri Koster.
Ketua Dekranasda sering disapa Bunda Putri ini menyampaikan rata-rata omzet setiap pameran mencapai Rp2 miliar lebih. Rata-rata omzet mencapai Rp2 miliar dan saat PKB mencapai Rp10 miliar,” ujarnya. ”Kami menyampaikan apresiasi kepada IKM Bali telah turut berpartisipasi dalam pameran Kriyanusa pada 21-25 September 2022. Bahkan hanya 5 hari omzet penjualan IKM Bali pada pameran tersebut hampir mencapai Rp1 miliar,’’ ungkapnya.
Bunda Putri menyampaikan Dekranasda Bali mengawasi bersama-sama kelestarian produk daerah Bali, di samping mengajak IKM dan UMKM Bali melestarikan produk tradisional yang diwariskan leluhur masyarakat Bali. ”Seberapapun kita dapat melakukan kreasi dan inovasi, jika dapat mematikan kelestarian produk tradisional leluhur itu harus dialihkan. Yang utama pelestarian berikutnya pengembangan sesuai perkembangan zaman,” ucapnya.
Bunda Putri mengajak masyarakat Bali bangga menggunakan produk lokal warisan leluhur Bali. Kalau bukan masyarakat melestarikan siapa lagi. ”Mari bangga memakai produk nak Bali, bangga memakai produk kekayaan Nusantara, bangga memakai produk warisan leluhur kita. Dengan begitu kita sudah melakukan tugas utama pelestarian. Apalagi ada edaran dan Peraturan Gubernur Bali mendukung sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah pemakaian kain tradisional hingga mencapai 160 persen,’’ paparnya.
Dia menjelaskan, IKM dan UMKM berpotensi menggerus kelestarian produk lokal warisan leluhur Bali, jika berperilaku keluar dari koridornya. Menurutnya harus ada catatan dan garis bawah yang tegas terkait apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. ”Mari bersama-sama Dekranasda kita saling mengawasi, saling mengedukasi sehingga apa yang menjadi tujuan luhur dari leluhur kita mewariskan sesuatu yang mulia untuk anak bangsa dapat tetap kita jaga,” jelasnya.
Bunda Putri berharap BPD Bali dan Balimall dapat bersinergi dengan Dekranasda Bali menguatkan IKM dan UMKM Bali melestarikan warisan leluhur masyarakat Bali guna menjaga NKRI. ”Kita jaga dari Bali. Kita tidak mungkin dapat menjaga seluruh kekayaan nasional Indonesia, tapi harus dijaga dari daerahnya masing-masing sehingga NKRI menjadi kebanggaan kita dan dunia akan melihat kita dengan warisan yang adi luhung,” terangnya.
Bunda Putri berpesan agar produk lokal Bali seperti tenun Bali dibuat di Bali, dijual di Bali, dipakai masyarakat Bali. ”Itu skup kecilnya. Skup lebih besarnya tenun songket di Bali, dijual oleh saudara-saudara kita di seluruh Indonesia dan digunakan seluruh dunia. Dengan begitu baru perajin kita sejahtera,” garap Bunda Putri.
Ia berharap adanya Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung nanti akan berisi Bali Convention Centre serta Bali Expo dapat menjadi pusat perdagangan dunia untuk produk kerajinan nusantara. ”Ketika Bali mengemban tugas mulia menjual dan memasarkan produk nusantara. Bayangkan saudara-saudara kita akan sibuk menenun produknya yang berkualitas tinggi dan mendatangkannya ke Bali untuk kita jual ke seluruh dunia. Baru akan ada namanya pengrajin sejahtera,” tandasnya.
Pembukaan pameran IKM Bali Bangkit tahap VIII dihadiri Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Dirut BPD Bali serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali.