• Ketua TP PKK Bali Hadiri Festival UMKM MUKI Bali

    FORUM Keadilan Bali – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menghadiri pembukaan Festival UMKM digelar Dewan Pengurus Wilayah Majelis Umat Kristen Indonesia (DPW MUKI) Bali di sisi barat Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Jumat (7/7).

    Ny. Putri Koster menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan Festival UMKM digelar DPW MUKI Bali. Ia berharap ini bukan kegiatan hanya digelar sekali dan setelahnya tidak ada kelanjutan. ”Saya harap tak hanya berhenti di sini. Laksanakan berkelanjutan sehingga MUKI dapat menemukan potensi UMKM dan melakukan pembinaan,” ucapnya.

    Ny. Putri Koster yag juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali memuji langkah MUKI merangkul dan memfasilitasi UMKM Bali dalam festival. Karena UMKM merupakan salah satu kekuatan dalam sektor perekonomian terbukti mampu bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19.

    Ia menuturkan langkah yang ditempuh membantu UMKM agar bisa tetap bertahan dalam situasi pandemi. Salah satu upaya dilakukan dan masih berlanjut hingga saat ini penyelenggaraan pameran IKM Bali Bangkit di Taman Budaya. ”Sudah 2,5 tahun kita menggelar dan hingga akhir tahun 2022, omzetnya mencapai Rp52 miliar. UMKM bisa diibaratkan pelita dalam kegelapan,” ungkapnya.

    Ny. Putri Koster menegaskan komitmen pelestarian kain tenun tradisional Bali. Sejak awal mengemban tugas sebagai Ketua Dekranasda Bali, ia gencar menyerap aspirasi guna memetakan persoalan yang dihadapi perajin kain tenun tradisional, khususnya endek dan songket.

    Dari hasil penelusurannya, ia mendapati persoalan serius dihadapi kain endek dan songket. Endek karya perajin lokal terdesak kain serupa yang diproduksi secara massal di luar Bali. Sementara songket harus berhadapan dengan produsen kain bordir yang menjiplak motif kain khas tradisional Bali tersebut.

    Semakin canggihnya teknologi, menurutnya kualitas kain yang dihasilkan semakin menyerupai songket. Situasi ini tak boleh dibiarkan karena menjadi ancaman serius pelestarian kain endek dan songket. Selain itu, secara ekonomi Bali sangat dirugikan karena perputaran uang lebih banyak lari ke daerah di mana tenun itu diproduksi secara massal.

    Ny. Putri Koster mengaku pihanya ingin menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya pelestarian budaya, khususnya kerajinan tenun tradisional Bali. ”Jangan terjebak pada pola pikir pragmatis yang hanya mengejar keuntungan,” cetusnya.

    Ketua DPW MUKI Bali Elsye Runkat menyampaikan terima kasih atas kesediaan Ny. Putri Koster hadir pada pembukaan Festival UMKM. Meskipun hujan, ibu tetap hadir. ”Kami sangat berterima kasih,” ujarnya.

    Menurutnya, kehadiran Ny. Putri Koster menjadi penyemangat pelaku UMKM yang mengikuti festival. Ke depan MUKI Bali akan terus mendorong kemajuan UMKM agar bisa menjadi berkah bagi Bali. Dijelaskan festival digelar selama dua hari, dari tanggal 7 – 8 Juli 2023 ini mengusung tema ”Bangkit Berkemajuan Melalui Penguatan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat’’.