• Manggala Utama PAKIS Bali ”Ngayah” di Pura Dalem Kupa, Desa Nongan

    FORUM Keadilan Bali – Ny. Putri Suastini Koster selaku Manggala Utama Pasikian Paiketan Krama Istri (PAKIS) MDA Provinsi Bali menaruh perhatian semangat krama Hindu dalam nangun yadnya. Perhatian itu ditunjukkan dengan ngaturang ayah di Pura Dalem Kupa, Desa Adat Nongan, Kabupaten Karangasem, Minggu (26/3).

    Kegiatan ngayah ini dilaksanakan persiapan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih lan Tawur Agung Pura Dalem Kupa pada Buda Wage Klawu, 3 Mei 2023 mendatang. Ngayah diawali dengan melaksanakan persembahyangan bersama di pura setempat.

    Usai sembahyang, membaur dengan krama istri Desa Adat Nongan, Ny. Putri Koster antusias ngayah membuat jajan suci. Jajan buatan Ny. Putri Koster akan menjadi bagian dalam banten suci putih dihaturkan di Gunung Agung.

    Sebelum ngaturang ayah, Ny. Putri Koster juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Provinsi Bali melaksanakan tatap muka dengan krama Desa Adat Nongan di Wantilan Pura Dalem Kupa.

    Ny. Ptri Koster menyampaikan rasa bahagia karena bisa hadir menyapa krama Desa Nongan dan ngaturang ayah di Pura Dalem Kupa. Ny. Putri Koster mengapresiasi semangat krama Desa Adat Nongan dalam melaksanakan upacara keagamaan.

    Ia mengingatkan agar pelaksanaan yadnya dilandasi rasa tulus ikhlas. Sebesar apapun sebuah upacara, tak akan memperoleh wara nugraha kalau tanpa didasari hati tulus ikhlas. Menurutnya, rasa tulus ikhlas harus ditunjukkan mulai dari proses ngaturang ayah mempersiapkan sarana bebantenan. ”Rasa tulus ikhlas tercermin manakala seluruh krama menunjukkan rasa sagilik saguluk dan pakedek pakenyum,” ucapnya sembari berharap upacara yang digelar berjalan lancar.

    Perempuan yang dikenal memiliki multi talenta di bidang seni ini memanfaatkan kesempatan bertatap muka dengan krama Desa Adat Nongan untuk mensosialisasikan keberadaan PAKIS. Dijelaskan pembentukan PAKIS merupakan amanat dari Perda Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat di Bali. ”Baru pertama kali ada organisasi yang mewadahi krama istri desa adat,” ujarnya.

    FOTO BERSAMA – Ny. Putri Suastini Koster selaku Manggala Utama Pasikian Paiketan Krama Istri (PAKIS) MDA Provinsi Bali foto bersama krama istri Desa Adat Nongan usai ngaturang ayah di Pura Dalem Kupa, Desa Adat Nongan, Karangasem, Minggu (26/3).

    Program kerja, lanjut Ny. Putri Koster PAKIS diarahkan mengambil tanggung jawab di lingkup desa adat, seperti menyerap aspirasi dan persoalan yang dihadapi krama istri. Salah satu fenomena yang menjadi perhatiannya adalah antusiasme krama istri mempertunjukkan Tari Rejang.

    Ia mengingatkan agar krama istri di desa adat fokus pelestarian Tari Rejang menjadi ciri khas wilayahnya dan diwariskan turun temurun. ”Setahu saya, di Nongan ada Tari Rejang Pala yang memiliki filosofi sangat mendalam yaitu pelestarian buah lokal,” sebutnya.

    Ny. Putri Koster meminta krama istri Desa Adat Nongan melestarikannya dan tidak latah menarikan rejang lain hanya karena sedang populer. Jika krama istri di seluruh Bali ikut trend dan hanya menarikan satu jenis Tari Rejang, ia khawatir tarian asli yang menjadi ciri khas masing-masing wilayah, lambat laun akan punah. Kalau rejang masuk kelompok tari sakral tak boleh sembarangan dipentaskan.

    Perempuan yang akrab disapa Bunda Putri mengatakan pentingnya menjaga kebersihan pura sebagai tempat suci. Pura itu tempat suci baik sekala maupun niskala. Secara niskala, kesucian pura dijaga dengan upacara secara rutin dilaksanakan umat Hindu. ”Kalau secara sekala, pura dijaga kesuciannya dengan tidak mengotorinya dengan sampah,” ucapnya.

    Ia berharap pangempon pura di seluruh Bali menerapkan larangan bagi pamedek meninggalkan sampah dalam bentuk apapun di areal pura. Kalau membawa aturan dalam keben atau tempat lainnya, setelah dihaturkan oleh pemangku, langsung angkat dan canangnya jangan ditinggalkan. ”Bila sudah dihaturkan dengan doa oleh pemangku, itu artinya ketulusan hati kita telah tersampaikan. Jangan ada lagi yang meninggalkan sampah, walaupun itu hanya selembar bunga. Itu wujud tanggung jawab kita menjaga alam dan kesucian pura,” paparnya.

    Ketua Panitia Karya Komang Sumarta menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan Ny. Putri Koster ngaturang ayah serangkaian persiapan karya di Pura Dalem Kupa, Desa Nongan.

    Lebih lanjut Sumarta memaparkan persiapan karya dimulai sejak Januari 2023. Disungsung 505 KK, karya ini dilaksanakan dengan semangat gotong royong. Selain urunan berupa uang, pihak panitia juga menerima punia berupa barang diberikan secara tulus ikhlas Krama setempat.

    Ucapan terima kasih juga disampaikan Jero Bendesa Nongan I Komang Yadnya. Menurutnya, kehadiran Ny. Putri Koster ngaturang ayah merupakan wujud punia yang sangat bernilai.