• Megawati Soekarnoputri Minta Kawasan Sanur Ditata Ulang Seperti Zaman Bung Karno

    FORUM Keadilan Bali – Presiden kelima Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri minta kawasan sanur ditata ulang seperti zaman Presiden Pertama RI, Ir. Soekrano yang akrab dipanggil Bung Karno.

    Permintaan Megawati Soekarnoputri itu disampaikan saat meninjau pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Kota Denpasar, Senin (16/1). Megawati Soekarnoputri didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir; Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko; Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto; Gubernur Bali Wayan Koster; Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, dan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.

    Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya menceritakan kisah sejarah Presiden Pertama Republik Indonesia, Bapak Ir. Soekarno yang merancang Hotel Grand Inna Bali Beach di Sanur, Kota Denpasar dan dibangun tahun 1963 demi memajukan Indonesia di panggung pariwisata internasional. Saat membangun Grand Inna Bali Beach, Megawati Soekarnoputri menjelaskan Bung Karno ingin semua pekerjanya dari Indonesia. Bahkan Bung Karno sampai menyekolahkan anak-anak Indonesia di sekolah perhotelan di Swiss agar dapat mengelola Grand Inna Bali Beach dengan baik.

    Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus salah satu melaksanakan revitalisasi Grand Inna Bali Beach, Megawati Soekarnoputri memberikan arahan agar renovasi Grand Inna Bali Beach tidak mengubah struktur bangunan awal dan tetap mempertahankan budaya lokal seperti relief yang kuat akan makna sejarah. Bung Karno pernah berpesan agar Hotel Grand Inna Bali Beach tidak lebih tinggi dari pohon kelapa. ”Bangunan hotel atau rumah tidak boleh tingginya melebihi dari pohon kelapa, itu perintah Bung Karno. Why? agar Bali tetap pada kondisinya sebagai daerah yang indah dan berbasiskan adat budaya lokal,” tegas Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini seraya menyatakan Agama Hindu di Bali cinta terhadap alam. Jadi ini yang namanya Bhinneka Tunggal Ika.

    Megawati Soekarnoputri berpesan agar kawasan Sanur ditata ulang seperti zaman Bung Karno. Jaga Bali supaya yang disampaikan Bung Karno bahwa Indonesia itu ijo royo-royo seperti untaian zamrud di khatulistiwa. Jaga kekayaan tanaman obat yang ada di tanah air, khususnya di Bali yang bersumber pada Lontar Usadha. Apalagi Bali di zaman dahulu dalam pengobatan semua diobati oleh balian. ”India, Tiongkok, tidak malu-malu mengedepankan tanaman obat tradisionalnya. Saya sudah bicara ini ke Pak Koster (Gubernur Bali, Wayan Koster, red) agar kita cari dan gali terus tanaman obat kepunyaan kita yang sumbernya ada Lontar Usadha,” pungkasnya.

    Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan Presiden Pertama RI sekaligus Founding Fathers Bapak Ir. Soekarno telah melihat Bali memiliki potensi pariwisata dan sejak awal Bali ingin dijadikan jantungnya pariwisata. Sehingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sanur memiliki luas 41,26 hektar ini akan ditata dengan memiliki fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit Bali Internasional dan klinik bertaraf internasional bekerjasama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat, Mayo Clinic.

    Erick Tohir menjelaskan merevitalisasi Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach (GIBB), mendirikan convention center, ethnomedicinal botanic garden, dan commercial center. Kawasan Ekonomi Khusus untuk infrastruktur dasar sudah jadi 100 persen, seperti jalan, trotoar, cabeling, dan pipa sudah ada semua. Untuk hotel progressnya sudah mencapai 35,58 persen.

    Dia berharap akhir Agustus 2023 sudah selesai bersamaan dengan kawasan kebun raya. RS Bali Internasional akan menjadi rumah sakit pertama memiliki kawasan wellness untuk kesehatan jalan, meditasi, yang merupakan trend yang hari ini terjadi. ”Kita sudah melakukan percepatan pembangunan di RS Bali Internasional. Meskipun sempat terdelay 8 bulan untuk memproses ijin, namun kami target pembangunan RS Bali Internasional selesai November,” jelas Erick Thohir.

    Erick Tohir menjelaskan dari luas 41,26 hektar itu, lahan seluas 22 hektar atau 55 persen akan dibuat menjadi kawasan hijau. Sehingg benar-benar merawat semua pohon yang ada di kawasan ini. ”Kami menjaga nilai-nilai adat istiadat dan budaya Bali dengan mengembangkan ethnomedicinal botanic garden berbasis Lontar Usada Bali atau manuskrip pengobatan tradisional Bali yang menggunakan tanaman herbal lokal yang bekerjasama dengan BRIN serta tokoh-tokoh kesehatan di Bali,’’ ujarnya.

    Erick Thohir memohon perkenan Ibu egawati Soekarnoputri terus membimbing dirinya di BUMN dan memberikan tuntunan di dalam mengembangkan BUMN sebagai benteng ekonomi nasional. Salah satunya mengembalikan wisata sebagai pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja. ”Saya menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Bali Wayan Koster. Karena sejak awal dari diberi kesempatan oleh Bapak Presiden RI, saya langsung bertemu Gubernur Wayan Koster untuk bersepakat mengembangkan Sanur yang memiliki nilai sejarah dan potensi sebagai basis pertumbuhan ekonomi khusus,” paparnya.