FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali komit membentengi alam dan budaya Bali agar tetap lestari dan ajeg.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati usai peletakan batu pertama pembangunan Paon Bali IPB Internasional, Jumat (24/6).
Cok Ace menjelaskan, saat ini paon atau dapur masyarakat Bali banyak mengalami modernisasi. Sudah kehilangan keasliannya didasari oleh tradisi turun-temurun leluhur Bali. IPB Internasional menginisiasi pembangunan Paon Bali sesuai aslinya yang nantinya Paon Bali ini akan dijadikan mini museum sebagai tempat menyimpan alat-alat masak tradisional Bali. Selain juga digunakan kursus singkat memasak makanan tradisional Bali bagi pelajar internasional yang belajar di Bali.
Wagub Bali yang juga praktisi pariwisata Bali ini turut membuka Table Talk Series ”Bali Destination of Tomorrow” bertempat di Auditorium IPB Internasional.
Cok Ace menyampaikan topik ini sangat penting didiskusikan dan disepakati bersama untuk menentukan tujuan ke depan pariwisata Bali. ”Pandemi Covid-19 menyadarkan kita semua arah perkembangan pariwisata, tidak hanya Bali tapi juga dunia. Kita harus sepakati kemana trend pariwisata Bali ke depannya. Kalau kita lihat fenomena saat ini trend yang dikembangkan pariwisata berbasis lingkungan. Kalau di Bali lingkungan tidak hanya lingkungan alam, tapi juga budaya Bali,” ucap Cok Ace.
Lebih lanjut Cok Ace mengemukakan bukan pandemi Covid-19, namun tanda-tanda pergeseran tren pariwisata Bali telah ada sejak beberapa dekade lalu. Hal ini telah disadari, melalui visi Pemerintah Provinsi Bali ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali” pemerintah berupaya membentengi alam dan budaya Bali dengan menerbitkan peraturan dan kebijakan sebagai upaya perlindungan alam, budaya serta tradisi Bali.
Cok Ace menjelaskan, konsep Padma Buana telah diterapkan dalam pembangunan infrastruktur di Bali. Pembangunan tidak lagi terfokus di Bali selatan, namun telah seimbang di setiap wilayah, yakni di Timur penataan kawasan Pura Besakih, di Selatan pembangunan Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Benoa dan pembangunan Rumah Sakit Internasional, di Barat di bangun Tol Denpasar-Gilimanuk, di Utara dibangun Tower Turyapada dan di arah tengah (tengah Pulau Bali) dibangun Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala LLDIKTI wilayah 8, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si; Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun Dr. Drs. I Nyoman Gede Astina,M.Pd., CHT., CHA.; Rektor IPB Internasional Dr. I Made Sudjana, SE., MM., CHT., CHA; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan kabupaten/kota serta stakeholder Pariwisata Bali.