FORUM Keadilan Bali – Memperkecil angka stunting, Dinas kelautan dan perikan Provinsi Bali melaksanakan kegiatan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan), di Kantor Perbekel Desa Akah, Kabupaten Klungkung, Senin (15/8).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Sudarsana mengatakan melahirkan generasi sehat, kuat dan cerdas bisa dilakukan sejak dini. Mulai memahami kebutuhan asupan gizi sebelum hamil, menjelang hamil, saat hamil bahkan setelah melahirkan penting bagi calon ibu (perempuan saat menginjak usia remaja). Asupan gizi harus seimbang antara daging, sayur mayur dan ikan. Asupan gizi lengkap bisa didapat dengan mengkonsumsi ikan. Namun tidak cukup hanya segar, untuk mendapat gizi yang cukup, maka ikan diolah harus bersih. ”Makanan sehat itu tidak perlu mahal. Namun bersih dan kaya vitamin sesuai kebutuhan organ tubuh. Lengkapnya asupan gizi kebutuhan tubuh, secara langsung stunting dapat dihindari dari tumbuh kembang anak,” kata Sudrsana.
Mencegah stunting pada tumbuh kembang anak, kata Sudarsana, tanggung jawab bersama, baik orangtua, calon ibu (semua perempuan di muka bumi), pemerintah khususnya Tim Penggerak PKK mulai dari tingkat pusat hingga desa. Tanggung jawab ini dapat dilakukan saling mengingatkan tata cara menjaga kesehatan mulai dari tata pola makan, jenis makanan disesuaikan kebutuhan gizi untuk tubuh termasuk pola istirahat cukup.
Dia menjelaskan, menjaga kesehatan organ tubuh agar tidak mempengaruhi rahim dan perkembangan janin saat hamil nanti, perempuan remaja dapat rutin mengkonsumsi tablet penambah darah. Ibu-ibu sedang hamil harus menjaga asupan gizi bayi mulai dari 1000 hari pertama kehidupannya (terhitung mulai dari dalam kandungan).
Sudarsana menyampaikan stunting atau gangguan pada tumbuh kembang bayi dan balita akan mempengaruhi kehidupan dan masa depan. Bila seorang bayi kekurangan asupan gizi, maka pertumbuhannya akan menghambat perkembangan organ tubuh dan juga otak. Hal ini membuat anak kehilangan masa depan dan dunia masa kecilnya. Karena itu, stunting akan mempengaruhi perkembangan kemajuan bangsa tanpa generasi yang sehat.
Gerakan memasyarakatkan makan ikan, lanjut Sudarsana, diberikan layanan kesehatan pada bayi dan balita mulai dari penimbangan berat badan disesuaikan pertumbuhan tinggi badan dan usia. ”Dari sini kita ketahui pertumbuhan bayi dan balita tersebut. Bila memiliki gejala stunting dapat dicegah dengan pemberian makanan tambahan termasuk susu,’’ katanya.
Selain sosialisasi pentingnya mengkonsumsi ikan, ucap Sudarsana, gerakan memasyarakatkan makan ikan juga diisi pembagian paket ikan olahan dan ikan segar bagi bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta berkesempatan hadir menyampaikan sejumlah cara mengolah ikan menjadi lauk di atas meja disajikan agar anak-anak tidak bosan. Mengolah ikan tidak perlu ribet, cukup sederhana bisa dibuat menjadi bakso, namun harus bersih. Karena makanan sehat itu tidak hanya berasal dari makanan yang mewah dan mahal. Melainkan makanan sehat itu berasal dari olahan yang bersih. Anak-anak jangan dibiasakan makan makanan siap saji terus, karena penyajiannya cepat dibarengi pengawet membahayakan tubuh dan organ dalamnya. ”Mari kita mulai menyajikan makanan untuk keluarga dengan olahan tangan sendiri,” ungkapnya.