Nasional

Polda Bali Siap Amankan dan Sukseskan KTT WWF Ke-10
Diterbitkan: 8 Mei 2024, 14:09 | Diperbarui: 8 Mei 2024, 14:17

FORUMKeadilanbali.com – Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H., menyampaikan Polda Bali siap mengamankan KTT World Water Forum (WWF) ke-10 akan diselenggarakan di Nusa Dua, Badung, Bali.

KBP Jansen, Rabu (8/5) mengatakan WWF memiliki 172 negara anggota dan fokus pada konservasi tiga bioma berisikan sebagian besar keragaman hayati dunia, yaitu hutan, ekosistem air tawar, samudra dan pantai. Selain itu, WWF menangani masalah spesies yang terancam punah, polusi dan perubahan iklim.

KPB Jansen menjelaskan KTT WWF salah satu event terbesar di dunia dan tahun ini merupakan pertemuan ke 10 akan dilaksanakan di kawasan wisata Nusa Dua Bali pada 18-26 Mei 2024 mengundang 33 kepala negara dengan jumlah sekitar 50 ribu orang peserta dari berbagai penjuru dunia.

Dia mengungkapkan Polda Bali telah menyiapkan strategi Pengamanan sejak awal tahun 2024, oleh jajaran Ditbinmas mulai dari sosialisasi dan menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat, tokoh masyarakat maupun tokoh agama. Mengajak agar mendukung dan menyukseskan WWF, dengan cara aktif menjaga keamanan lingkungan masing-masing. Karena kesuksesan WWF akan membawa dampak yang sangat positif bagi sektor pariwisata Bali kedepan.

Lebih lanjut KBP Jansen mengemukakan Polda Bali rutin melaporkan perkembangan situasi Kamtibmas dan berkoordinasi dengan Mabes Polri, Kodam/IX Udayana maupun Pemprov Bali memperkuat sinergitas, baik dalam tugas rutin maupun pengamanan WWF nanti.

KPB Jansen memaparkan Polda Bali memiliki 2 Command Center (CC) mempunyai peran penting dalam pengamanan WWF, dan CC tersebut dilengkapi peralatan canggih, para operator ahli dan terlatih yaitu CC ITDC Nusa Dua dan CC di Mako Polda Bali. Keduanya saling terintegrasi, CC Polda Bali memiliki lebih dari 1700 titik CCTV terpasang di berbagai lokasi strategis di seluruh Bali. Seperti kawasan wisata Nusa Dua, Kuta, Sanur, Ubud, Jatiluwih, Kintamani, Bedugul dan lainnya. Pintu masuk Bali seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Benoa, Padangbay dan Pelabuhan Celukan Bawang, CCTV juga terpasang di terminal-terminal antar provinsi, dan di jalan-jalan protokol, kawasan kota, termasuk tempat-tempat umum lainnya dan lokasi dianggap rawan gangguan Kamtibmas lainnya. Seluruh CCTV tersebut akan konek langsung ke layar monitor di ruang CC Polda Bali.

Baca Juga :  Kalkulasi Matang Wayan Koster Tentang Bandara Bali Utara, Bangun Infrastruktur Penghubung Lebih Dulu

Dikatakannya CC memiliki peran sangat penting dalam pengawasan dan pengamanan, serta memiliki berbagai fitur canggih dalam pengendali operasi kepolisian terhubung dengan aplikasi informasi vital seperti Informasi cuaca dan bencana alam, pemantauan arus lalulintas dan alat penghitung kendaraan yang melintas dan pendeteksi kerumunan orang, serta deteksi plat nomor kendaraan yang terintegrasi langsung dengan database Koorlantas Polri, alat deteksi indentifikasi wajah yang terintegrasi langsung dengan database Dukcapil dan Pusinafis Bareskrim Polri meliputi Red Notice baik WNA maupun WNI termasuk  data teroris dan residivis, termasuk monitoring GPS Ranmor Patroli dan Pengawalan, serta monitoring Drone di lokasi pelaksanaan WWF nanti.

 

KBP Jansen menuturkan melalui layar monitor di ruang CC Polda Bali konek dengan seluruh CCTV tersebut, serta berbagai aplikasi, fitur modern dan canggih dalam Posko CC ini akan dimanfaatkan para operator dan pimpinan pengendali operasi melakukan pengawasan dan mengendalikan keamanan dalam dinamika operasi di lapangan.

Kpb Jansen menambahkan Kabaharkam Polri di dampingi Kapolda Bali sudah mengecek kesiapan pengawasan dan pengamanan pada Comand Center Polda Bali di ITDC. Mengecek lokasi-lokasi (venue) diagendakan akan dikunjungi peserta WWF, seperti GWK, Kura-Kura Bali (KKB)/Bali Turtle Island Development (BTID), Tahura Mangove Ngurah Rai, Kuta Tsunami Shelter, Water Museum Subak Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site Tabanan, Pura Danau Beratan Bedugul Tabanan, Danau Batur Kintamani Bangli dan Cultural Village Ubud di Gianyar. ”Pengamanan tersebut betul-betul kita seting mulai dari lokasi yang dikunjungi maupun pengamanan rute-rute yang akan di lalui,’’ katanya.

Khusus KTT WWF, ucap KPB Jansen Polda Bali sudah menyiapkan strategi khusus Pengamanan event tersebut, dengan membuat Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi ”Ops Tribrata Agung 2024”, selama dari tanggal 18-27 Mei 2024) menerjunkan kekuatan penuh termasuk personel BKO dari Mabes Polri, Polda Jatim dan Polda NTB sekitar 5.791 personil. Disamping kekuatan tersebut belum termasuk TNI dan instansi terkait lainnya, kekuatan itu akan di siagakan di beberapa titik strategi (klaster), seperti klaster Nusa ua, Jimbaran, Kuta dan Sanur. Klaster tersebut memiliki tanggung jawab di zona pengamanan masing-masing,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Ketua Dekranasda Provinsi Bali Jamu peserta Diklat PIM III  Provinsi Lampung

”Kesiapan Polda Bali pengamanan WWF tidak diragukan lagi. Kami berharap kesiapan pengamanan tersebut mendapat sambutan positif dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat khususnya Bali. Mari kita dukung dan sukseskan KTT WWF 2024 yang akan berdampak positif bagi sektor pariwista Bali kedepan,’’ paparnya.

Shares: