• AUDIENSI – Penanggung Jawab Kadek Wahyudita didampingi Ketua Panitia Rare Bali Festival 2024 I Putu Suryadi saat beraudiensi dengan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (27/6).

    Rare Bali Festival 2024 Gaungkan Peran Permainan Tradisonal Pendidikan Karakter Anak

    FORUMKEADILANBali.com – Rare Bali Festival (RBF) kembali digelar pada 23-25 Juli 2024 mendatang di Taman Budaya Art Center dan Taman Kota Lumintang, Denpasar.

    RBF digagas Yayasan Penggak Men Mersi mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar. Rare Bali Festival tahun ini dilaksanakan serangkaian Hari Anak Nasional (HAN) dan khusus mengambil tema ”Tribute untuk Made Taro”.

    Penanggung Jawab Kadek Wahyudita didampingi Ketua Panitia Rare Bali Festival 2024 I Putu Suryadi saat beraudiensi dengan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (27/6).

    Wawali Arya Wibawa mengapresiasi Rare Bali Festival 2024. Setelah lama vakum, Rare Bali Festival perlu digaungkan lagi mengingat krusialnya pendidikan karakter bagi anak-anak. ”Mengenalkan kepada anak – anak kita budaya warisan leluhur seperti mendongeng (masatua) cerita rakyat Bali dan permainan tradisional di masa kini cenderung mulai tergerus penggunaan gadget dan media sosial anak-anak,” kata Arya Wibawa.

    Arya Wibawa mengungkapkan Kota Denpasar dengan predikat Kota Layak Anak secara berkelanjutan terus mengakomodasi hak anak untuk bermain dan memperoleh pendidikan. Pendidikan karakter bisa didapat melalui pengenalan kepada mendongeng dan permainan tradisional.

    Sementara penanggung jawab Rare Bali Festival 2004 Kadek Wahyudita dan Ketua Panitia I Putu Suryadi menjelaskan RBF 2024 mengusung tema ”Merawat Tradisi, Cipta Inovasi, Untuk Generasi” diterjemahkan menajdi ragam workshop, lomba, pagelaran, parade, budaya anak, pameran dan sarasehan.

    Dia menjelaskan RBF 2024 mengusung tribut untuk sosok I Made Taro, seorang tokoh pendidikan kelahiran Denpasar selama puluhan tahun telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan anak melalui mendongeng dan permainan tradisional Bali. Karena itu, dilakukan dokumentasi karya beliau, selain menguatkan eksistensi Kota Denpasar sebaga Kota Ramah dan Layak Anak.

    Dikatakannya, RBF 2024 mengusung misi penyelamatan pengetahuan berharga dari I Made Taro melalui pendokumentasian mengingat bertambahnya usia beliau. Dimana hal ini memiliki urgensi melestarikan pengetahuan beliau agar tetap dapat diakses anak dan cucu kita nanti. ”RBF 2024 menyasar generasi muda Bali, guru dan pendidik, komunitas lokal, masyarakat luas dan wisatawan, bahkan secara inklusif melibatkan anak – anak berkebutuhan dan didukung pemerintah daerah,” ujarnya. (pas)