FORUM Keadilan Bali – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra memberikan apresiasi atas pelaksanaan sosialisasi Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Bali Nusra di Gedung Wiswa Sabha Utama, Selasa (8/8).
Sekda Dewa Indra menyampaikan sinergitas akan menghasilkan resultan lebih kuat dalam mewujudkan keberhasilan yang diinginkan. Implementasi rencana operasional FOLU Net Sink ingin mencapai target penyerapan emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e tahun 2030. Sektor kehutanan memiliki kontribusi terbesar 60% dalam pemenuhan target netral karbon atau net-zero emission tersebut. ”Kegiatan ini sosialisasi untuk Indonesia’s Forestry and Other Land Use Net Sink 2030 untuk memberikan pemahaman kepada kita semua,’’ katanya.
Sekda Dewa Indra mengungkapkan akan dilaksanakan workshop lebih fokus menyusun dokumen rencana kerja di Bali. Setelah rencana kerja disusun lalu diperiksa tim Direktorat Jenderal, ketika dipandang cukup dan memenuhi syarat akan diajukan ke Kementerian. Selanjutnya dipaparkan dihadapan menteri dan timnya rencana kerja Provinsi Bali untuk perubahan iklim. Terutama kebijakan di bidang penurunan emisi gas rumah kaca. ”Kita harus masuk ke dalam skema kebijakan seperti itu, dan Indonesia sudah mempersiapkan diri mengikuti itu maka kita daerah harus siap mengikuti,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bali lewat kepemimpinan Gubernur Wayan Koster ingin berkontribusi kuat adaptasi perubahan iklim dalam efek gas rumah kaca. Mewujudkan pengurangan emisi karbon, Gubernur Bali sudah menyusun kebijakan pro dengan kebijakan yang berkaitan perlindungan alam Bali yang tertuang ke dalam reformasi formal, yakni kebijakan sangat strategis sebagai bentuk adaptasi perubahan iklim. Perubahan iklim meningkatnya emisi karbon oleh efek gas rumah kaca, sehingga kebijakan Gubernur Bali di bidang lingkungan dan energi bersih lewat Perda tentang sistem pertanian organik, Pergub tentang energi baru terbarukan dengan regulasi formal serangkaian hal tersebut diatas.
Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penurunan gas emisi rumah kaca syaratnya semua menurunkan suhu sampai di bawah 2 derajat atau mempertahankan 1,5 derajat mengharuskan kita net-zero emission tahun 2060. Untuk pantarannya disebut endisi atau dokumen antara di 2030 sebelum mencapai net-zero emission. Di dalam dokumen endisi itu terdapat lima sektor program mitigasi krisis iklim, salah satunya sektor forestry and Other Land Uses atau pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan.
Dia mengungkapkan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 sebuah kondisi ingin dicapai, tingkat serapan emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030 akan seimbang, bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi.