FORUM Kadilan Bali – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Tawur Agung Balik Sumpah serangkaian Karya Nangluk Merana, Ngusaba Nini, Ngusaba Desa Padudusan Agung Menawa Ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya, Desa Adat Sidakarya bertepatan Bhuda Kliwon Wuku Sinta, Rabu (20/12).
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara menandatangi prasasti bersama Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa. Turut hadir Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar I Wayan Sudadi Putra, perwakilan Kodam IX Udayana, perwakilan Polda Bali, pimpinan OPD, Bandesa Madya MDA Kota Denpasar A.A Ketut Sudiana bersama seluruh Bendesa Adat se-Kota Denpasar.
Diiringi suara gambelan dan kidung, rangkaian upacara diawali dengan pementasan Rejang Dewa, Baris Gede, dan Seluruh rangkaian Tawur Agung Balik Sumpah diakhiri persembahyangan bersama dipuput sulinggih Tri Sadaka disaksikan Ida Dalem Semaraputra.
Bendesa Adat Sidakarya I Ketut Suka menjelaskan, karya Nangluk Merana, Ngusaba Nini, Ngusaba Desa Padudusan Agung Menawa Ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya sebuah upacara baru bisa terlaksana sejak ratusan tahun lalu. Pelaksanaan karya ini atas gotong royong masyarakat dengan pemerintah.
Dia menjelaskan karya ini tidak lepas kaitanya dengan wabah Covid-19 yang melanda dunia ada beberapa tahun lalu. Berdasarkan purana menceritakan perjalan Dalem Waturenggong, dulu terdapat wabah serupa. Dengan tanda-tanda alam tersebut digelar upacara serupa seperti karya saat ini.
Suka mengatakan pelaksanaan karya untuk menjaga kesimbangan alam semesta beserta isinya untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia. Selain dapat mewujudkan kehidupan aman, damai, gemah ripah loh jinawi. ”Upacara untuk menjaga kesimbangan alam semesta beserta isinya serta menghindari seluruh umat manusia dari marabahaya,” ujarnya.
Walikota Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Arya Wibawa menyambut baik pelaksanaan karya ini. Karya Nangluk Merana ,Ngusaba Nini, Ngusaba Desa Padudusan Agung Menawa Ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya merupakan momentum seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. “Mari kita tingkatkan sradha bhakti untuk menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan,” harapnya.
Rangkaian Karya Nangluk Merana ,Ngusaba Nini, Ngusaba Desa Padudusan Agung Menawa Ratna di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya dimulai sejak 29 Oktober lalu dengan matur piuning karya dan ngaturang Guru Bendu Piduka. Dilanjutkan 12 Desember upacara Nangluk Merana Tabuh Gentuh. Puncak Karya Ngusaba akan dilaksanakan bertepatan Purnama Kapitu pada 27 Desember mendatang. Sedangkan Puncak Karya Pujawali di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya jatuh pada Tumpek Landep, 30 Desember mendatang.