FORUM Kadilan Bali – Pemkot Denpasar menggelar rapat pengamanan pelaksanaan Catur Bratha Penyepian dengan rangkaian pelaksanan pamelastian, pangerupukan, hingga penyepian, di Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Senin (12/2).
Rapat pengamanan Nyepi Tahun Baru Caka 1946 dipimpin Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, dan Asisten Administrasi Pemerintahan I Made Toya. Rapat pengamanan melibatkan Forkopimda Denpasar, pimpinan OPD terkait Pemkot Denpasar, Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, PHDI Denpasar, FKUB Denpasar, serta Sabha Upadesa Denpasar.
Walikota Jaya Negara memberikan apresiasi atas kolaborasi bersama semua pihak, baik unsur Forkopimda, MDA, PHDI, dan FKUB. ”Kolaborasi bersama ini mewujudkan pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946 tahun ini dapat berjalan aman, lancar dan damai,” ujar Jaya Negara.
Lebih lanjut Jaya Negara mengemukakan beberapa hal penting telah dilakukan pembahasan bersama dan telah tertuang dalam keputusan bersama Bendesa Madya Majelis Desa Adat dan Sabha Upadesa Kota Denpasar. Hal ini menjaga dan memelihara ketentraman dan ketertiban umum pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi di wilayah Kota Denpasar. ”Keputusan ini bersama-sama mengantisipasi ada gangguan keaman dan ketertiban dalam pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi yang jatuh tanggal 11 Maret mendatang. Terlebih bersama umat muslim juga melaksanakan awal puasa dapat saling menjaga toleransi,” katanya.
Dia menyampaikan mengantisipasi bersama penggunaan sound system saat pengarakan ogoh-ogoh pada malam pengerupukan sehari sebelum Hari Suci Nyepi. Hal ini dapat menjadi sosialisasi bersama dari bendesa adat, pihak desa/kelurahan, serta telah tertuang dalam surat keputusan bersama. ”Pemkot Denpasar telah mengakomodir kreativitas sekaa teruna dalam membuat ogoh-ogoh melalui kegiatan Kasanga Fest yang berlangsung dari tanggal 1-3 Maret di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung,” ucapnya.
Persiapan pos kesehatan hingga rekayasa lalu lintas, ucap Jaya Negara, telah dilakukan Pemkot Denpasar dalam agenda pengarakan ogoh-ogoh. “Semoga pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi dapat berjalan dengan aman dan tertib. Semua pihak bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban serta saling hormat menghormati menjunjung tinggi rasa menyama braya,” paparnya.
Sementara Ketua Majelis Desa Adat Kota Denpasar A.A Ketut Sudiana mengatakan pihaknya bersama Forkopimda, bendesa adat, FKUB, Sabha Upadesa telah melakukan pembahasan keputusan bersama. “Pembahasan ini telah dilakukan dari pembahasan pemelastian, malam pwngerupukan dengan kegiatan ogoh-ogoh hingga Hari Suci Nyepi,” katanya.
Sudiana menyatakan hal penting dilakukan pembahasan terkait pengarakan ogoh-ogoh. Para Yowana diharapkan tidak mengkonsumsi mulinuman keras, tindak menyalatan petasan dan tidak menggunakan sound system untuk menjaga kerawanan keamanan dan ketertiban. “Mari kita bersama-sama mewujudkan Hari Suci Nyepi yang hening yang aman dan nyaman,” tandasnya.