FORUM Keadilan Bali – Jajaran Pemkot Denpasar melaksanakan persembahyangan serangkaian Pujawali di Pura Dalem Sakenan, Desa Adat Serangan, Denpasar bertepatan Hari Suci Kuningan, Sabtu (12/8).
Ida Bhatara nyejer hingga Selasa (15/8). Pelaksanaan bhakti pujawali dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota DenpasarIB Alit Wiradana dan anggota DPRD Kota Denpasar I Wayan Suadi Putra.
Hadir Panglingsir Puri Kesiman A.A Ngurah Gede Kusuma Wardana, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Widnyani Wiradana bersama pimpinan OPD serta masyarakat dan pamedek datang silih berganti sejak pagi melaksanakan persembahyangan.
Usai melaksanakan bhakti pujawali di Pura Dalem Sakenan, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara melaksanakan Bhakti Pujawali di Pura Dalem Susunan Wadon yang juga berlokasi di Kawasan Desa Adat Serangan.
Diiringi suara kidung dan gender Wayang Lemah, pelaksanaan upakara diawali Tari Topeng Wali, dilanjutkan Tari Rejang Dewa, Tari Baris Gede diakhiri Topeng Sidhakarya. Puncak Pujawali dilaksanakan dengan persembahyangan bersama dipuput Ida Pedanda Putra Telaga, Griya Telaga Sanur.
Panglingsir Puri Kesiman AA Ngurah Gede Kusuma Wardana didampingi I.B Gede Pidada selaku Prawartaka Karya menjelaskan, Pujawali di Pura Sakenan Kota Denpasar dilaksanakan setiap enam bulan sekali pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan atau Hari Suci Kuningan. Pujawali kali ini berlangsung seperti biasa sesuai dengan memegang teguh tattwa. ”Secara tatwa pelaksanaan upakara tetap sama. Tahun ini tidak dilaksanakan pembatasan sebagaimana saat Covid-19, sehingga pujawali Ida Bhatara Nyejer selama 3 hari,” ujarnya sembari mengimbau agar pemedek datang bergantian hingga upacara penyineban, Selasa (15/8) mendatang.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Winawa usai persembahyangan mengatakan, pelaksanaan bhakti piodalan dilaksanakan sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa untuk menciptakan kerahayuan jagat. Sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. “Pelaksanaan upacara ini mari tingkatkan sradha bhakti kita menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara sembari mengucapkan Rahajeng Rahina Kuningan bagi umat se-dharma dimanapun berada.
Lurah Serangan I Wayan Karma menambahkan, rangkaian pujawali di Pura Dalem Sakenan, Desa Adat Serangan dimulai Kamis (10/8) diawali mareresik atau bersih-bersih, ngiyas dan mamenjor. Dilanjutkan Jumat (11/8) dilaksanakan prosesi ngelungan Ida Bhatara ke Pura Pesamuhan Agung. Sedangkan puncak pujawali dilaksanakan, Sabtu (12/8) bertepetan Hari Suci Kuningan. Bhakti panganyar dilaksanakan berturut-turut pada 13-14 Agustus 2023 serta upacara panyineban dilaksanakan 15 Agustus 2023.
Mengantisipasi membludaknya pamedek tangkil, Karma mengimbau masyarakat yang hendak tangkil dapat memanfatkan waktu bhakti panganyar. Selama tiga hari Ida Bhatara Nyejer masyarakat dapat melaksanakan persembahyangan pujawali. Tak hanya itu, ia telah menyiapkan dua titik sebagai kantong parkir untuk mengantisipasi krodit lalu lintas, keduanya yakni parkir di kawasan jembatan Serangan dan parkir di kawasan Lapangan I Wayan Bulit Serangan. “Kami mengimbau masyarakat tidak fokus ke satu hari untuk tangkil bisa memanfaatkan bhakti penganyar. Parkir dapat menuju dua titik yang disediakan panitia menghindari kemacetan lalu lintas disekitar pura,” ujarnya.